Jumat, 10 Mei 2013

biaya dan penerimaan



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Setiap hari orang melakukan perekonomian dan memperlajari banyak hal tetapi kita tidak mengetahui secara detail dan terperincih ap- apa saja yang kita pelajari itu. Karena itu melalui pelajaran ekonomi (Mikro II) kami akan menambahkan dan memberitahukan hal-hal yang perlu kita ketahui dalam perekonomian yang selalu kita lakukan.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1  Apakah yang dimaksud dengan biaya dan penerimaan?
1.2.2  Apa saja macam-macam biaya?
1.2.3  Apa yang dimaksud dengan kepuasan konsumen?
1.3  Tujuan
1.3.1     Tujuan dari makalah ini adalah memberitahukan lebih lanjut hal-hal yang berhubungan dengan perekonomian sehari-hari.
1.3.2     Memperjelas kembali hal-hal yang terkait dengan perekonomian.

BAB II
PEMBAHASAN
I.      Ilmu Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikro ekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga dan bagaimana harga pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala mikro dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.
II.     Tinjauan umum
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber  terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.
III.   Biaya peluang
Walaupun biaya peluang (opportunity cost) terkadang sulit untuk dihitung, efek dari biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan prinsip ini dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak kemunculannya dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser, sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal.
Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama.
Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik lainnya; adalah merupakan biaya peluang dari pilihan pertama. Sebuah contoh umum adalah seorang petani yang memilih mengolah pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya ke tetangga. Maka, biaya peluangnya adalah keuntungan yang hilang dari menyewakan lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya sendiri. Begitu juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima jika memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku, dan barang lain yang diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di universitas). Contoh lainnya ialah biaya peluang dari melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan uang untuk pembayaran cicilan rumah.
Perlu diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang ada, melainkan lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya peluang yang mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di lahan kosong, merupakan kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau ketidakmampuan untuk menggunakan lahan menjadi sebuah tempat parkir, atau uang yang bisa didapat dari menjual lahan tersebut, atau kerugian dari penggunaan-pengguaan lainnya yang beragam – tapi bukan merupakan agregat dari semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan yang akan hilang dalam jumlah terbesar diantara alternatif-alternatif yang telah disebutkan tadi.
Produksi merupakan kegiatan mengombinasikan input untuk menghasilkan output secara efisien. Biaya produksi perusahaan diperoleh dari penggunaan input dalam proses produksi dan informasi mengenai harga input. Fungsi biaya menunjukkan biaya minimum yang harus ditanggung oleh pengusaha untuk memproduksi berbagai tingkat output. Fungsi biaya tersebut minimum mengingat bahwa pengusaha bekerja secara efisien.
Berbagai kombinasi input yang membebani perusahaan dengan biaya dalam jumlah yang sama dinamakan isokos (isocost). Untuk meminimumkan biaya produksi sejumlah output tertentu, perusahaan harus memilih kombinasi input yang membebani biaya minimum (Least Cost Combination). Kombinasi ini terjadi pada saat garis isokos menyinggung kurva isokuan.
Dalam jangka pendek karena minimal terdapat satu input yang bersifat tetap maka akan terdapat biaya yang bersifat tetap. Biaya ini dinamakan biaya tetap total (Total Fixed Cost, TFC). Biaya biaya untuk penggunaan input yang bersifat variabel dinamakan biaya variabel total (Total Variable Cost, TVQ). Biaya total, TC = TFC + TVC.


IV.     Biaya Jangka Panjang
Hukum penambahan hasil yang semakin berkurang (Law of Diminishing Return, LDR), yaitu apabila semakin banyak input variabel dipergunakan pada input tetap maka tambahan output semakin lama semakin rendah.
Kenaikan hasil (increasing returns to scale) berarti output meningkat dengan proporsi yang lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi kenaikan penggunaan input sehingga biaya per unit output menurun (dengan anggapan harga input tetap). Penurunan hasil (decreasing returns to scale) berarti output meningkat dengan proporsi yang lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi kenaikan penggunaan input sehingga biaya per unit output menurun (dengan anggapan harga input tetap). Increasing returns to scale ditunjukkan oleh LAC yang menurun, sedangkan decreasing returns to scale ditunjukkan oleh kurva LAC yang menaik.
Penerimaan total produsen adalah TR (Total Revenue) = P.Q. Kurva biaya total jangka panjang merupakan kumpulan titik titik minimum biaya jangka pendek. Keseimbangan produsen tercapai apabila kemampuan teknis dan kemampuan ekonomis sama. Isokuan menggambarkan kemampuan (kendala) produsen secara teknis dan isokos menggambarkan kemampuan (kendala) produsen secara ekonomis maka keseimbangan produsen dicapai dengan menggabungkan kemampuan teknis dengan kemampuan ekonomis. Keseimbangan produsen tercapai jika isokuan bersinggungan dengan isokos. Persinggungan isokuan dengan isokos terjadi pada saat slope isokuan sama dengan slope isokos.
V.    Kurva Ongkos dan Penerimaan
  1. Kurva Ongkos
Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat tinggi output yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output.
Macam-macam ongkos sebagai berikut :
1.    Total fixed cost (ongkos total tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi.
Contoh : penyusutan, sewa, dsb
2.    Total variabel cost (ongkos variabel total) adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan.
  1. Penerimaan (Revenue)
Kurva penerimaan adalah kurva yang didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Macam-macam penerimaan :
1.    Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.
Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.
Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
2.    Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3.    Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output. Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal. Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
a.    Positif
b.    Sama dengan nol
c.    Negatif.
Bentuk matematis secara sederhana dapat ditulis :
TR = P x Q
P x Q
AR = TR : Q atau Q = P
dTR
MR = dQ = TRn – TRn-1
3.     Keuntungan maximum
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sbb:
a.    Keuntungan maksimum dicari dengan cara mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos maksimum.
b.    Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR=MC.
Mencari keuntungan maksimumdengan pendekatan total
VI.  Teori Permintaan Konsumsi : Pendekatan Utiliti
1.    Utiliti Total Dan Marjinal
Individu meminta suatu komoditi tertentu karena kepuasan (utiliti) yang diterima dari mengkonsumsi komoditi itu. Sampai pada titik tertentu semakin banyak komoditi yang dikonsumsi individu tersebut per unit waktu, akan semakin besar utiliti total yang diterima. Meskipun utiliti total meningkat, utiliti ekstra atau utiliti marjinal yang diterima dari mengkonsumsi tiap unit tambahan dari komuditi itu biasanya menurun.
Pada beberapa tingkat konsumsi, utiliti total yang diterima individu dari mengkonsumsi komoditi itu akan mencapai maksimum dan utiliti marjinal akan menjadi nol. Ini yang disebut titik jenuh. Unit-unit tambahan komoditi ini menyebabkan utiliti total turun dan utiliti marjinal menjadi negatif karena umumnya masalah penyimpanan dan pembuangan.
Contoh :
Qx
TUx
MUx
0
0
....
1
10
10
2
18
8
3
24
6
4
28
4
5
30
2
6
30
0
7
28
-2
Keterangan :
Qx        :           jumlah barang X
TUx      :           utiliti total
MUx     :           titik kepuasan

Kurva :
Titik Jenuh
TUx
20
10
0
7
6
5
4
3
2
1
30
Qx
MU­x
10
8
6
4
2
0
-2
1
6
5
4
3
2
MU­x
 


2.  Ekuilibrium Konsumen
MUX
MUY
=
PX
PY
Tujuan seorang konsumen yang rasional adalah memaksimalkan utiliti atau kepuasan total yang diperoleh dari penggunaan pendapatannya. Tujuan ini dicapai atau dikatakan berada dalam kondisi ekuilibrium, bila konsumen itu menggunakan pendapatannya menurut cara yang sedemikian rupa sehingga utiliti atau kepuasan dari dollar atau rupiah terakhir yang dibelanjakan dari berbagai komoditi adalah sama. Secara matematis, hal ini dapat dinyatakan sebagai.


dengan kendala :
PX QX +PY QY + ...... = M (pendapatan individu berbentuki uang)
Contoh :
Mr. X mendapatkan pendapatan sebesar $ 12. Mr. X akan membelanjakan uangnya untuk kebutuhan sehari-hari dengan rincihan harga barang A @ $2 dan barang B @ $2.
Untuk menyelesaikan hal ini maka Mr. X akan membelanjakan uangnya sebesar $6 untuk barang A dan $6 sisanya untuk barang B. maka Mr. X dapat memenuhi kebutuhannya dan kepuasannya akan barang itu terbayar.
3.    Pertukaran
Yang dimaksud dengan pertukaran adalah pertukaran antara barang satu dengan barang lain dengan harga yang sama, sehingga tidak ada yang dirugikan satu sama lain.
Contoh :
Ali memiliki barang jenis A dengan harga @ $2 dan Budi memiliki barang B dengan harga @ $4. Jika Ali dan Budi menukarkan barang mereka maka harga 2 barang A sama dengan harga satu barang B (A=2 mendapatkan B=1).
4.    Derivasi Kurva Penerimaan Individu
Merupakan pertukaran antara barang A dan B yang memiliki harga sama atau berbeda. Tetapi harga bisa berubah sewaktu-waktu.
Contoh :
G
F
Px ($)
2
1
0
3
1
5
4
6
2
Qx
7
dx
Harga barang A = $2/@ sedangkan harga barang B = $3/@. Orang yang akan menukarkan barang A dan B bisa langsung menukarkan barangnya pada saat itu atau menunggu sampai harga barang yang diinginkan turun/ naik.







Kurva diatas ini merupakan kurva suatu barang yang harganya menurun dari $2 menjadi $1.
5.    Jumlah Komoditi Yang Dibeli
Merupakan seatu pemenuhan kebutuhan akan suatu barang. Baik harganya menurun atau naik. Biasanya konsumen akan menyesuaikan dengan pendapatan yang mereka miliki. Contoh seperti yang ada diatas pada saat harga turun konsumen cenderung menambah pembelian akan barang itu atau barang lain yang dianggap perlu begitu juga sebaliknya, pada saat harga naik konsumen akan mengurangi harga barang tersebut.

6.    Efek Substitusi Dan Pendapatan
Sama dengan pengertian jumlah komoditi yang dibeli tetapi disini cenderung barang yang akan dibeli jika harga turun adalah barang kualitasnya baik sedangkan bila harga naik barang yang akan dibeli adalah barang dengan kualitas kurang.
Contoh :
Dengan pendapatan $20 Ani bisa membeli barang X @ $2 sebanyak 5 unit (barang X adalah barang yang berkualitas baik) dan barang Y @ $1 (barang Y adalah barang yang berkualitas kurang) sebanyak 10 unit. Tetapi pada saat barang X harganya turun $1 maka Ani akan membeli barang X sebanyak 15unit dan barang Y sebanyak 5 unit begitu pula sebaliknya pada saat barang yang berkualitas baik naik harganya maka Ani akan menguranginya dan menambah barang lain.

BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Kegiat perekonomian yang kita lakukan selama ini selalu berhubungan dengan orang lain. Perekonomian tidak hanya dapat dilakukan melalui jual beli barang saja tetapi juga bisa silakukan dengan barter (penukaran barang satu dengan barang lain yang diinginkan) selama hal ini (barter) tidak merugikan salah satu pihak.

DAFTAR PUSTAKA
Salvatore, Dominick. 1995. Teori Mikro Ekonomi edisi 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Tidak ada komentar: