BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap hari orang melakukan perekonomian dan memperlajari banyak hal
tetapi kita tidak mengetahui secara detail dan terperincih ap- apa saja yang
kita pelajari itu. Karena itu melalui pelajaran ekonomi (Mikro II) kami akan
menambahkan dan memberitahukan hal-hal yang perlu kita ketahui dalam
perekonomian yang selalu kita lakukan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan biaya dan penerimaan?
1.2.2 Apa saja macam-macam biaya?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan kepuasan konsumen?
1.3 Tujuan
1.3.1
Tujuan dari makalah ini adalah
memberitahukan lebih lanjut hal-hal yang berhubungan dengan perekonomian
sehari-hari.
1.3.2
Memperjelas kembali hal-hal yang
terkait dengan perekonomian.
BAB
II
PEMBAHASAN
I.
Ilmu
Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro (sering juga
ditulis mikro ekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari
perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan
kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro
meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi
penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga dan
bagaimana harga pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan
jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi
secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu
keseimbangan dalam skala mikro dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama
(ceteris paribus).
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah
ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama
mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan
perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah
(misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.
II. Tinjauan umum
Salah satu tujuan ekonomi mikro
adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif
kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan
alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal
dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi
teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang
penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai
keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi
asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi
ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai
elastisitas produk dalam sistem pasar.
III. Biaya peluang
Walaupun biaya peluang (opportunity
cost) terkadang sulit untuk dihitung, efek dari biaya peluang sangatlah
universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan prinsip ini dapat
diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak
kemunculannya dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser,
sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal.
Biaya peluang merupakan salah satu
cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu biaya. Bukan saja untuk mengenali
dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga mengenali cara alternatif lainnya
untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama.
Keuntungan yang akan hilang sebagai
akibat dari alternatif terbaik lainnya; adalah merupakan biaya peluang dari
pilihan pertama. Sebuah contoh umum adalah seorang petani yang memilih mengolah
pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya ke tetangga. Maka, biaya
peluangnya adalah keuntungan yang hilang dari menyewakan lahan tersebut. Dalam
kasus ini, sang petani mungkin mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang
lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya sendiri. Begitu juga dengan
memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima jika memilih
menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku, dan barang lain
yang diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di universitas). Contoh
lainnya ialah biaya peluang dari melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan
uang untuk pembayaran cicilan rumah.
Perlu diingat bahwa biaya peluang
bukanlah jumlah dari alternatif yang ada, melainkan lebih kepada keuntungan
dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya peluang yang mungkin dari
keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di lahan kosong, merupakan kerugian
dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau ketidakmampuan untuk menggunakan
lahan menjadi sebuah tempat parkir, atau uang yang bisa didapat dari menjual
lahan tersebut, atau kerugian dari penggunaan-pengguaan lainnya yang beragam –
tapi bukan merupakan agregat dari semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang
sebenarnya, merupakan keuntungan yang akan hilang dalam jumlah terbesar
diantara alternatif-alternatif yang telah disebutkan tadi.
Produksi
merupakan kegiatan mengombinasikan input untuk menghasilkan output secara
efisien. Biaya produksi perusahaan diperoleh dari penggunaan input dalam proses
produksi dan informasi mengenai harga input. Fungsi biaya menunjukkan biaya
minimum yang harus ditanggung oleh pengusaha untuk memproduksi berbagai tingkat
output. Fungsi biaya tersebut minimum mengingat bahwa pengusaha bekerja secara
efisien.
Berbagai
kombinasi input yang membebani perusahaan dengan biaya dalam jumlah yang sama
dinamakan isokos (isocost). Untuk meminimumkan biaya produksi sejumlah output
tertentu, perusahaan harus memilih kombinasi input yang membebani biaya minimum
(Least Cost Combination). Kombinasi ini terjadi pada saat garis isokos
menyinggung kurva isokuan.
Dalam jangka pendek karena
minimal terdapat satu input yang bersifat tetap maka akan terdapat biaya yang bersifat
tetap. Biaya ini dinamakan biaya tetap total (Total Fixed Cost, TFC). Biaya
biaya untuk penggunaan input yang bersifat variabel dinamakan biaya variabel
total (Total Variable Cost, TVQ). Biaya total, TC = TFC + TVC.
IV. Biaya
Jangka Panjang
Hukum penambahan hasil
yang semakin berkurang (Law of Diminishing Return, LDR), yaitu apabila semakin
banyak input variabel dipergunakan pada input tetap maka tambahan output
semakin lama semakin rendah.
Kenaikan hasil (increasing
returns to scale) berarti output meningkat dengan proporsi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan proporsi kenaikan penggunaan input sehingga biaya per unit
output menurun (dengan anggapan harga input tetap). Penurunan hasil (decreasing
returns to scale) berarti output meningkat dengan proporsi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan proporsi kenaikan penggunaan input sehingga biaya per unit
output menurun (dengan anggapan harga input tetap). Increasing returns to scale
ditunjukkan oleh LAC yang menurun, sedangkan decreasing returns to scale
ditunjukkan oleh kurva LAC yang menaik.
Penerimaan total produsen
adalah TR (Total Revenue) = P.Q. Kurva biaya total jangka panjang merupakan
kumpulan titik titik minimum biaya jangka pendek. Keseimbangan produsen
tercapai apabila kemampuan teknis dan kemampuan ekonomis sama. Isokuan
menggambarkan kemampuan (kendala) produsen secara teknis dan isokos
menggambarkan kemampuan (kendala) produsen secara ekonomis maka keseimbangan
produsen dicapai dengan menggabungkan kemampuan teknis dengan kemampuan
ekonomis. Keseimbangan produsen tercapai jika isokuan bersinggungan dengan
isokos. Persinggungan isokuan dengan isokos terjadi pada saat slope isokuan
sama dengan slope isokos.
V. Kurva Ongkos
dan Penerimaan
- Kurva Ongkos
Kurva ongkos adalah kurva yang
menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat tinggi output
yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output.
Macam-macam ongkos sebagai berikut :
1.
Total
fixed cost (ongkos total tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak
dipengaruhi oleh tingkat produksi.
Contoh : penyusutan, sewa, dsb
Contoh : penyusutan, sewa, dsb
2.
Total
variabel cost (ongkos variabel total) adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang
besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan.
- Penerimaan (Revenue)
Kurva penerimaan adalah kurva yang
didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari
seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu
ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Macam-macam penerimaan :
1.
Total
penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.
Pada pasar persaingan sempurna, TR
merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi
mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan
mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.
Pada pasar persaingan tidak
sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing
perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana
mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik
tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
2.
Penerimaan
rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per
kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan
membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3.
Penerimaan
Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai
akibat penambahan satu unit output. Dalam pasar persaingan sempurna MR ini
adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau
kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal. Dalam pasar persaingan tidak
sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
a.
Positif
b.
Sama
dengan nol
c.
Negatif.
Bentuk matematis secara sederhana
dapat ditulis :
TR = P x Q
P x Q
AR = TR : Q atau Q = P
dTR
MR = dQ = TRn – TRn-1
3.
Keuntungan
maximum
Dalam menentukan keuntungan maksimum
ada 2 cara sbb:
a.
Keuntungan
maksimum dicari dengan cara mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan
ongkos maksimum.
b.
Keuntungan
maksimum terjadi pada saat MR=MC.
Mencari keuntungan maksimumdengan
pendekatan total
VI. Teori Permintaan Konsumsi : Pendekatan
Utiliti
1.
Utiliti Total Dan Marjinal
Individu
meminta suatu komoditi tertentu karena kepuasan (utiliti) yang diterima dari
mengkonsumsi komoditi itu. Sampai pada titik tertentu semakin banyak komoditi
yang dikonsumsi individu tersebut per unit waktu, akan semakin besar utiliti
total yang diterima. Meskipun utiliti total meningkat, utiliti ekstra atau
utiliti marjinal yang diterima dari mengkonsumsi tiap unit tambahan dari
komuditi itu biasanya menurun.
Pada
beberapa tingkat konsumsi, utiliti total yang diterima individu dari
mengkonsumsi komoditi itu akan mencapai maksimum dan utiliti marjinal akan
menjadi nol. Ini yang disebut titik jenuh. Unit-unit tambahan komoditi ini
menyebabkan utiliti total turun dan utiliti marjinal menjadi negatif karena
umumnya masalah penyimpanan dan pembuangan.
Contoh :
Qx
|
TUx
|
MUx
|
0
|
0
|
....
|
1
|
10
|
10
|
2
|
18
|
8
|
3
|
24
|
6
|
4
|
28
|
4
|
5
|
30
|
2
|
6
|
30
|
0
|
7
|
28
|
-2
|
Keterangan
:
Qx : jumlah barang X
TUx : utiliti total
MUx : titik
kepuasan
Kurva :
Titik
Jenuh
|
TUx
|
20
|
10
|
0
|
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
30
|
Qx
|
MUx
|
10
|
8
|
6
|
4
|
2
|
0
|
-2
|
1
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
MUx
|
2. Ekuilibrium
Konsumen
MUX
|
MUY
|
=
|
PX
|
PY
|
dengan
kendala :
PX
QX +PY QY + ...... = M (pendapatan individu
berbentuki uang)
Contoh
:
Mr.
X mendapatkan pendapatan sebesar $ 12. Mr. X akan membelanjakan uangnya untuk
kebutuhan sehari-hari dengan rincihan harga barang A @ $2 dan barang B @ $2.
Untuk
menyelesaikan hal ini maka Mr. X akan membelanjakan uangnya sebesar $6 untuk
barang A dan $6 sisanya untuk barang B. maka Mr. X dapat memenuhi kebutuhannya
dan kepuasannya akan barang itu terbayar.
3. Pertukaran
Yang dimaksud dengan
pertukaran adalah pertukaran antara barang satu dengan barang lain dengan harga
yang sama, sehingga tidak ada yang dirugikan satu sama lain.
Contoh
:
Ali
memiliki barang jenis A dengan harga @ $2 dan Budi memiliki barang B dengan
harga @ $4. Jika Ali dan Budi menukarkan barang mereka maka harga 2 barang A
sama dengan harga satu barang B (A=2 mendapatkan B=1).
4. Derivasi
Kurva Penerimaan Individu
Merupakan
pertukaran antara barang A dan B yang memiliki harga sama atau berbeda. Tetapi
harga bisa berubah sewaktu-waktu.
Contoh :
G
|
F
|
Px ($)
|
2
|
1
|
0
|
3
|
1
|
5
|
4
|
6
|
2
|
Qx
|
7
|
dx
|
Kurva
diatas ini merupakan kurva suatu barang yang harganya menurun dari $2 menjadi
$1.
5. Jumlah
Komoditi Yang Dibeli
Merupakan
seatu pemenuhan kebutuhan akan suatu barang. Baik harganya menurun atau naik.
Biasanya konsumen akan menyesuaikan dengan pendapatan yang mereka miliki.
Contoh seperti yang ada diatas pada saat harga turun konsumen cenderung
menambah pembelian akan barang itu atau barang lain yang dianggap perlu begitu
juga sebaliknya, pada saat harga naik konsumen akan mengurangi harga barang
tersebut.
6. Efek
Substitusi Dan Pendapatan
Sama
dengan pengertian jumlah komoditi yang dibeli tetapi disini cenderung barang
yang akan dibeli jika harga turun adalah barang kualitasnya baik sedangkan bila
harga naik barang yang akan dibeli adalah barang dengan kualitas kurang.
Contoh :
Dengan pendapatan $20 Ani
bisa membeli barang X @ $2 sebanyak 5 unit (barang X adalah barang yang
berkualitas baik) dan barang Y @ $1 (barang Y adalah barang yang berkualitas
kurang) sebanyak 10 unit. Tetapi pada saat barang X harganya turun $1 maka Ani
akan membeli barang X sebanyak 15unit dan barang Y sebanyak 5 unit begitu pula
sebaliknya pada saat barang yang berkualitas baik naik harganya maka Ani akan
menguranginya dan menambah barang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiat perekonomian yang kita
lakukan selama ini selalu berhubungan dengan orang lain. Perekonomian tidak
hanya dapat dilakukan melalui jual beli barang saja tetapi juga bisa silakukan
dengan barter (penukaran barang satu dengan barang lain yang diinginkan) selama
hal ini (barter) tidak merugikan salah satu pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Salvatore,
Dominick. 1995. Teori Mikro Ekonomi edisi
2. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar