Rabu, 15 Mei 2013

sistem informasi dan riset pasar



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.
Lingkungan pemasaran berubah dengan  kecepatan yang semakin meningkat, sehingga dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih besar dari pada diwaktu lalu. Terjadi pergeseran yang hebat sekali : dari pemasaran lokal ke nasional dan akhirnya ke global, dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli, dari persaingan harga ke persaingan non harga. Karena perusahaan memperluas pemasaran geografis mereka, para manajer membutuhkan lebih banyak informasi secara lebih cepat. Karena pendapatan meningkat, pembeli menjadi lebih selektif dalam memilih barang. Untuk meramal tanggapan pembeli terhadap fitur, gaya, atribut lain yang berbeda- beda, penjual harus beralih ke riset pemasaran. Karena para penjual semakin banyak menggunakan merek, diferensiasi produk, iklan, dan promosi penjualan, mereka membuthkan informasi tentang efektivitas alat pemasaran mereka.
B.     Rumusan Masalah.
1.2.1           Apakah komponen- komponen sisteminformasi?
1.2.2           Bagaimana sistem pencatatan internal?
1.2.3           Bagaimana sistem intelejen pemasaran?
1.2.4           Bagaimana sistem riset pemasaran?
1.2.5           Bagaimana peramalan dan pengukuran permintaan?
1.2.6           Bagaimana sistem pendukung keputusan pemasaran?
1.2.7           Bagaimana peramalan dan pengukuran permintaan?
1.2.8           Bagaimana tinjauan sistem informasi pemasaran?
1.2.9           Bagaimana Riset pemasaran global?
1.2.10       Bagaimana Isu – isu terkini dalam riset pemasaran global?
1.2.11       Bagaimana Pendekatan terpadu untuk pengumpulan informasi?
1.2.12       Bagaimana Penjualan industri dan pangsa pasar?
1.2.13       Bagaimana Mengestimasi permintaan yang akan dating?

C.     Tujuan Masalah.
1.3.1           Mengetahui komponen – komponen sistem informasi pemasaran modern.
1.3.2           Mengetahui sistem pencatatan internal.
1.3.3           Mengetahu sistem intelijen pemasaran.
1.3.4           Mengetahui Sistem riset pemasaran.
1.3.5           Mengatasi hambatan penggunaan riset pemasaran
1.3.6           Mengetahui Sistem pendukung keputusan pemasaran
1.3.7           Mengetahui Peramalan dan pengukuran permintaan
1.3.8           Mengetahui Tinjauan sistem informasi pemasaran
1.3.9           Mengetahui Riset pemasaran global
1.3.10       Mengetahui Isu – isu terkini dalam riset pemasaran global
1.3.11       Mengetahui Pendekatan terpadu untuk pengumpulan informasi.                  
1.3.12       Mengetahui Penjualan industri dan pangsa pasar
1.3.13       Mengetahui Mengestimasi permintaan yang akan datang


BAB II
PEMBAHASAN
MENGUMPULKAN INFORMASI DAN MENGUKUR PERMINTAAN PASAR.
SISTEM INFORMASI DAN RISET PEMASARAN
Lingkungan pemasaran berubah dengan  kecepatan yang semakin meningkat, sehingga dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih besar dari pada diwaktu lalu. Terjadi pergeseran yang hebat sekali : dari pemasaran lokal ke nasional dan akhirnya ke global, dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli, dari persaingan harga ke persaingan non harga. Karena perusahaan memperluas pemasaran geografis mereka, para manajer membutuhkan lebih banyak informasi secara lebih cepat. Karena pendapatan meningkat, pembeli menjadi lebih selektif dalam memilih barang. Untuk meramal tanggapan pembeli terhadap fitur, gaya, atribut lain yang berbeda- beda, penjual harus beralih ke riset pemasaran. Karena para penjual semakin banyak menggunakan merek, diferensiasi produk, iklan, dan promosi penjualan, mereka membuthkan informasi tentang efektivitas alat pemasaran mereka.
Untugnya, besarnya peningkatan kebutuhan informasi itu telah mendorong munculnya teknologi informasi baru yang mengesankan : computer, televisi kabel, mesin foto copy, mesin fax, scanner, audio dan video recorder, video disc players, CD-ROM, camcorder, ponsel dan yang paling mengagumkan adalah internet.
A.       KOMPONEN – KOMPONEN SISTEM INFORMASI PEMASARAN MODERN.
Masih banyak perusahaan yang tidak mempunyai kecanggihan informasi. Banyak tidak mempunyai departemen riset pemasaran. Banyak juga perusahaan yang mempunyai departemen riset pemasaran kecil yang tugasnya terbatas pada penyusunan prakiraan rutin, analisis penjualan, dan surve untuk kejadian tertentu. Hal ini menyebabkan manajer mengeluh karena tidak tahu dimana informasi penting yang menentukan keberhasilan dapat diperoleh diperusahaan itu, mendapat informasi yang terlalu banyak informasi yang tidak dapat digunakan dan terlalu sedikit informasi yang sungguh-sungguh mereka butuhkan, terlalu terlambat memperoleh informasi yang penting dan meragukan akurasi informasi yang mereka terima. Di masyarakat yang mengandalkan informasi yang seperti saat ini, perusahaan yang memiliki informasi yang lebih unggul akan menikmati keunggulan bersaing. Perusahaan dapat memilih pasar dengan lebih baik, mengembangkan tawaran yang lebih baik, dan melaksanakan rencana pemasaran dengan lebih baik.
Setiap perusahaan harus mengorganisasi dan menyebar arus informasi pemasaran yang berkesinambungan kepada para manajer pemasarannya. Perusahaan mempelajari kebutuhan informasi para manajernya dan merancang system informasi pemasaran (Marketing Information Sistem, MIS) untuk memenuhi kebutuhan itu. System Informasi Pemasaran (SIP) terdiri dari orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, meyortir, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang sesuai kebutuhan, tepat waktu, dan akurat kepada para pembuat keputusan pemasaran.
System informasi pemasaran harus merupakan pertitik silangan antara apa yang dianggap perlu oleh manajer, apa yang diperlukan, dan apa yang dianggap layak secara ekonomis. Untuk mengetahui informasi Komite SIM internal dapat mewawancarai para manajer pemasaran melalui metode cross-section, beberapa pertanyaan yang bermanfaat.
1.         Jenis keputusan apa yang secara rutin anda buat?
2.         Jenis informasi apa yang anda perlukan untuk membuat keputusan itu?
3.         Jenis informasi apa yang secara rutin anda peroleh?
4.         Jenis penelitian khusus apa secara periodic yang anda minta?
5.         Jenis informasi apa yang ingin anda peroleh dan saat ini belum anda peroleh?
6.         Jenis informasi apa yang anda inginkan setiap hari? Setiap minggu? Setap bulan? Setiap tahhun?
7.         Majalah dan laporan perdagangan apa yang ingin yang ingin anda peroleh secara rutin?
8.         Topik khusus apa yang ingin anda ketahui?
9.         Janis program analisis data apa yang anda inginkan?
10.     Sebutkan empat perbaikan yang paling bermanfaat yang dapat dilakukan terhadap system informasi pemasaran saat ini?
System informasi pemasaran dibentuk dari catatan perusahaan internal, kegiatan pencarian intelejen pemasaran, riset pemasaran, dan analisis pendukung keputusan pemasaran.
B.           SISTEM PENCATATAN INTERNAL.
Para manajer pemasaran mengandalkan laporan internal mengenai pesanan, penjualan, harga, biaya, level persediaan, piutang, utang, dan sebagainya. Dengan menganalisis informasi itu, para manajer pemasaran dapat menemukan peluang dan masalah yang penting.
a.    Siklus pemesanan s.d pembayaran.
Inti system pencatatan internal adalah siklus pemesanan sampai dengan pembayaran. Perwakilan penjualan, pedagang perantara, dan pelanggan mengirimkan surat pemesanan ke perusahaan. Departemen penjualan mempersiapkan faktur penjualan dan memberikan beberapa salinannya ke berbagai departemen. Jenis barang yang persediannya habis dipesan kembali. Jenis barang yang dikirim harus disertai dengan dokumen pengiriman dan dokumen penagihan yang juga dibuat rangkap dan diberikan ke berbagai departemen.
Perusahaan- perusahaan masa kini perlu melakukan tahap- tahap itu secara cepat dan akurat. Para pelanggan lebih menyukai perusahaan yang dapat menjajikan pengiriman barang secara ttepat waktu.
b.      System informasi penjualan.
Para manajer pemasaran membutuhkan laporan yang akurat dan tepat waktu mengenai penjualan terkini. Wal-Mart, misalnya, mengetahui penjualan masing- masing produk per toko dan per total tiap- tiap malam. Itu memungkinkan dia mengirimkan surat pesana tiap malam kepada para pemasok untuk mendapat pengiriman baru untuk mengganti persediaan. Wal- Mart berbagi data penjualannya dengan para pemasok besar seperti P&G dan berharap P&G memasok toko-toko Wal-Mart dengan tepat waktu. Wal-Mart telah mempercayakan P&G untuk mengelolah persediannya.
Disini ada dua perusahaan yang telah menggunakan teknologi computer untuk merancang sistem pelaporan penjualan yang tepat dan menyeluruh yaitu Ascom Timeplex Inc dan Montgomery Security.
c.       Basis data, gudang data, dan pengaliha data.
Perusahaan mengorganisasi informasi mereka ke basis data- basis data pelanggan, basis data produk, basis data penjual, dan lain- lain dan kemudian membangun data dari basis data yang berbeda- beda, lalu perusahaan- perusahaan menyimpan data itu kegudang data sehingga data itu mudah diakses oleh para pengambil keputusan. Contoh perusahaan akan menilai para pelanggan yang berbeda- beda menurut waktu terbaru, frekuensi, dan nilai moneter pembelian mereka, biasanya nilai (skor) nya paling tinggi.dengan memperkerjakan analis yang terampil dibidang metode statistic yang canggih, perusahaan tersebut dapat menggalih data itu dan mengumpulkan wawasan yang segar tentang sejumlah segmen pelanggan yang disia- siakan, tren pelanggan terkini, dan informasi bermanfaat lainnya. Informasi pelanggan tersebut dapat dirujuk- silang dengan informasi produk dan tenaga penjual sehingga dapat menghasilkan wawasan yang lebih dalam.
C.           SISTEM INTELIJEN PEMASARAN.
Sementara sistem pencatatan internal memberikan data hasil (result data), sistem intelejen pemasaran memberikan data kejadian (happenings data). Sistem intelejen pemasaran adalah seperangkat prosedur dan sumber yang digunakan oleh para manajer untuk memperoleh masalah harian mengenai perkembangan dilingkungan pemasaran. Para manajer pemasaran mendapatkan intelejen pemasaran (marketing intelligence) dari membaca buku, surat kabar, dan publikasi perdagangan. Berbicara dengan para pelanggan, pemasok, dan distributor, serta bertemu dengan para manajer perusahaan lain. Perusahaan dapat melakukan beberapa langkah untuk memperbaiki mutu intelejen perusahaan.
1.   Perusahaan tersebut dapat melatih dan mendorong tenaga penjual untuk menemukan dan melaporkan sejumlah perkembangan baru.
2.   Perusahaan tersebut dapat memotivasi para distributor, pengecer, dan perantara pemasaran lain supaya menyampaikan informasi intelejen penting.
3.   Perusahaan dapat mengumpulkan intelegen persaingan (informasi penting dibidang persaingan) dengan membeli produk para pesaing; mengikuti open house, dan pameran dagang; membaca laporan yang dipublikasikan pesaing; menghadiri pertemuan para pemegang saham; berbicara kepada para karyawan, deler, distributor, pemasok, dan agen pengangkut; mengumpulkan iklan para pesaing; dan membaca cerita baru tentang para pesaing di Internet.
4.   Perusahaan dapat membentuk panel penasehat pelanggan yang terdiri dari pelanggan perwakilan para penjualan atau pelanggan terbesar perusahaan atau pelanggan yang paling blak- blakan atau pelanggan yang paling canggih.
5.   Perusahaan dapat membeli informasi dari para pemasok luar seperti A.C. Nielsen Company dan Information Resources, Inc.
6.   Beberapa perusahaan mempergilirkan intelejen pemasaran. Stafnya mengamati intelejen dan jumlah public utama, mengikhtisar berita yang releva, dan penyebaran majalah berita ke para manajamen pemasaran. Staf tersebut membuat mengumpulkan dan membuat file atas informasi yang relevan serta membantu para manajer untuk  mengevaluasi informasi baru.
D.       SISTEM RISET PEMASARAN.
Riset pemasaran sebagai perancang, pengumpul, analis, dan pelaporan data dan temuan secara sistematis yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu tertentu yang dihadapi perusahaan.
a.       Penyedia jasa riset pemasaran.
Perusahaan dapat memperoleh sistem pemasaran melalui berbagai cara. Kebanyakan perusahaan besar mempunyai departemen risiseet pemasaran tersendiri.
Perusahaan- perusahaan kecil dapat menyewa jasa perusahaan riset pemasaran atau melakukan riset dengan cara yang kreatif dan biaya yang terjangkau, seperti berikut :
1.   Menugaskan mahasiswa atau dosen perguruan tinggi untuk merancang dan dan menjalankan proyek sistem pemasaran.
2.   Menggunakan internet : perusahaan dapat mengumpulkan informasi yang banyak sekali dengan biaya sangat kecil.
3.   Mengamati para pesaing : banyak perusahaan kecil yang secara rutin mengunjungi para pesaing- pesaingnya.
Perusahaan biasanya menganggarkan riset pemasaran sekitar 1% sampai 2% dari penjual tahunan perusahaan itu. Persentase yang besar dihabiskan untuk membeli jasa dari luar perusahaan. Perusahaan riset pemasaran terbagi menjadi tiga kelompok:
1.   Perusahaan riset jasa – sindikasih : perusahaan- perusahaan ini mengumpulkan informasi perdagangan dan konsumen yang kemudian dijual dengan menggunakan uang jasa (fee). Contoh Nielsen Media Research, SAMI/ Burke.
2.   Perusahaan riset pemasaran sesuasi pesanan : perusahan- perusahan ini dipakai untuk menghasilkan riset khusus. Mereka merancang penelitian itu dan melaporkanhasil-hasil temuannya.
3.   Perusahaan riset pemasaran lini- terspesialisasi : perusahaan ini member jasa riset yang terspesialisasi. Contoh terbaik adalah perusahaan jasa lapangan, yang menjual jasa wawancara di lapangan kepada perusahaan lain.
b.      Proses riset pemasaran.
Riset pemasaran yang efektif melibatkan lima langkah :
1.   Mendefinisikan masalah, alternatife keputusan, dan tujuan riset.
Manajer pemasaran hars berhati- hati agar tidak mendefinisikan suatu masalah terlalu luas atau terlalu sempit kepada perisetan pemasaran. Manajer pemasaran yang memerintah riset pemasaran dengan mengatakan “selidiki segala hal yang dapat kamu ketahui mengenai kebutuhan penumpang pesawat kelas satu,” akan mengumpulkan banyak informasi yang tidak diperlukan. Sama halnya, manajer pemasaran yang mengatakan, “selidiki apakah cukup banyak penumpang penerbangan B747 yang terbang langsung antara Chicagoo dan Tokyo akan bersedia membayar $25 untuk sambungan internet itu sehingga American Airlines dapat mencapai titik impas atas biaya (harga pokok) penawaran layanan itu,” memandang masalah itu terlalu sempit. Periset pemasaran bahkan dapat mengajukan pertanyaan: “mengapa hubungan internet harus diberi harga $25 dan bukan $0, $50, atau harga lain? Mengapa America Airlines harus impas atas biaya layanan tersebut, khususnya jika layanan itu menarik pengguna baru AA?”
Tidak semua proyek riset dapat dibuat sekhusus atau serinci itu. Sebagian riset bersifat ekplorasi – sasarannya mengumpulkan data pendahuluan untuk mengetahui sifat riil masalah tertentu dan memberikan saran penyelesaian atau gagasan baru. Sebagian riset berfikir deskriktif – riset itu berusaha memastikan besaran tertentu, seperti berapa banyak penumpang kelas satu yang akan membeli layanan Internet seharga $25 dalam penerbangan. Sebagaian riset bersifat kausal – tujuannya untuk menguji hubungan sebab akibat.
2.   Menyusun Rencana Riset.
Tahap kedua riset pemasaran mengharuskan penyusunan rancangan yang paling efisien untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran tersebut perlu mengetahui biaya rencana riset tersebut sebelum menyetujuinya. Perancangan rencana riset membutuhkan keputusan tentang sumber data, pendekatan riset, instrument riset, rencana pengambilan sampel dan metode kontak.
Sumber Data Periset dapat mengumpulkan data sekunder, data primer, atau keduanya. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan untuk maksud lain dan data itu telah ada di tempat tertentu. Data primer adalah data segar yang dikumpulkan untuk maksud tertentu atau untuk proyek riset tertentu.
Para periset biasanya memulai penelitian mereka dengan mengkaji data sekunder untuk melihat apakah masalah mereka dapat diselesaikan sebagian atau seluruhnya tanpa pengumpulan data primer yang memerlukan biaya tinggi.
Bila data yang diperlukan tidak tersedia, atau data yang tersedia sudah ketinggalan zaman, tidak akurat, tidak lengkap, atau tidak dapat diandalkan, periset tersebut harus mengumpulkan data primer. Kebanyakan proyek riset pemasaran memerlukan pengumpulan sejumlah data primer. Prosedur normalnya adalah mengadakan wawancara dengan sejumlah orang secara individual atau dalam kelompok untuk memperoleh pengertian tentang bagaimana perasaan orang tersebut terhadap topic yang ditanyakan, dan kemudian menyusun instrument riset formal memastikan kebenarannya dan membawanya ke lapangan.

Pendekatan Riset Data Primer dapat dikumpulkan dengan beberapa cara  melalui:
1.   Riset observasi
Data segar dapat dikumpulkan dengan mengamati para pelaku dan keadaan yang relevan.
2.   Riset kelompok focus
Kelompok focus adalah kumpulan dari 6-10 orang yang diundang untuk menghabiskan waktu beberapa jam bersama dengan orang moderator terlatih untuk membahas produk, jasa (layanan), organisasi, atau entitas pemasaran lainnya.
3.   Riset survey
Survei  paling sesuai untuk riset deskriptif. Perusahaan mengadakan survey untuk mempelajari pengetahuan, keyakinan, dan kepuasan orang serta untuk mengukur besarannya dalam populasi secara umum.
4.   Data perilaku
Para pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian mereka pada data pelarikan di toko, pembelian melalui catalog, dan basis data pelanggan.
5.   Data eksperimen
Riset eksperimen adalah untuk menangkap hubungan sebab akibat dengan menghilangkan penjelasan yang semrawut tentang hasil pengamatan.
3.   Mengumpulkan informasi
Tahap pengumpulan data umumnya merupakan tahap yang paling mahal dan paling sering terjadi kesalahan. Namun, metode pengumpulan data berkembang dengan cepat berkat computer dan sarana telekomunikasi. Beberapa perusahaan riset melakukan wawancara dari lokasi yang terpusat.
4.    Menganalisis informasi
Langkah selanjutnya dalam proses riset pemasaran adalah menyaring temuan-temuan yang berguna dari data yang dikumpulkan. Peneliti mentabulasi dan membuat distribusi frekuensinya. Peneliti juga menerapkan sejumlah teknik statistik dan model keputusan yang lebih canggih dengan harapan dapat memperoleh temuan tambahan.
5.    Menyajikan hasil temuan
Peneliti harus menyajikan temuan-temuan mereka yang relevan dengan keputusan pemasaran utama yang dihadapi manajemen.
6.   Mengambil keputusan
Para manajer yang mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya. Mereka tahu bahwa temuan-temuan itu bisa mengalami berbagai kesalahan.
E.        MENGATASI HAMBATAN PENGGUNAAN RISET PEMASARAN
Walaupum pemasaran tumbuh pesat, banyak perusahaan yang masih saja gagal memanfaatkan secara memadai atau tepat, karena beberapa alasan:
1.   Konsepsi riset pemasaran yang sempit.
Banyak manajer memandang riset pemasaran hanya sebagai operasi pencarian fakta. Sebagai akibatnya, bila fakta hasil tremuan itu ternyata tidak berguna, pendapat manjemen mengenai keterbatasan manfaat riset pemasaran makin menguat.
2.   Periset pemasaran yang tidak cakap.
Manajer mempekerjakan periset pemasaran yang agak kurang cakap, serta pelatihan yang lemah dan ketidakadaan kreatifitas menyebabkan hasil kerja peneliti itu kurang mengesankan. Hasil yang mengecewakan itu menambah kuat prasangka buruk manajemen terhadap riset pemasaran.
3.   Kurangbaik dalam menempatkan masalah.
4.   Hail temuan riset pemasaran tang terlambat da terkadang salah.
Para manajer menginginkan hasil yang akurat dan konklusif. Mereka mungkin minginginkan hasilnya besok. Namun riset pemasaran yang baik perlu waktu dan uang (biaya). Para manajer kecewa bila riset pemasaran terlalu mahal atau memakan terlalu banyak waktu.
5.   Perbedaan kepribadian dan penyajian.
Perbedaan antara gaya manajer lini (manajer fungsional) dan periset pemasaran sering menghambat terciptanya hubungan yang produktif. Tetapi, dalam perusahaan yang lebih progresif, semakin banyak para periset pemasaran dimasukkan sebagai anggota tim manajeman produk, akan berpengaruh atas strategi pemasaran terus bertambah.
F.         SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMASARAN
Sistem pendukung keputusan pemasaran sebagai pengumpulan data, system, peralatan, dan teknik yang terkoordinasi tertentu untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan informasi relevan yang diperoleh dari bisnis dan lingkungan serta mengubahnya menjadi dasar bagi tindakan pemasaran.  
Sekali setahun, Marketing News menaftar ratusa program perangkat lunak pemasaran dan penjualan terkini yang membantu dalam merancang riset pemasaran, menentukan segmen pasar, menetapkan harga dan anggaran iklan, menganalisis media, dan merencanakan kegiatan staf penjualan secara aktif.
G.       PERAMALAN DAN PENGUKURAN PERMINTAAN
Salah satu alas an utama perusahaan untuk melakukan riset pemasaran adalah untuk mengidentifikasi peluang pasar. Setelah riset itu selesai, peusahaan harus mengukur dan memperkirakan ukuran, pertumbuhan, dan potensi laba tiap-tiap peluang pasar.
Ramalan penjualan didasarkan pada estimasi permintaan. Para manajer perlu mendefinisikan dengan hati-hati apa yang mereka maksudkan dengan permintaan pasar.
1.   Ukuran permintaan pasar
Perusahaan mingkin memperkirakan permintaan jangka pendek produk tertentu dengan tujuan untuk pemasaran bahan mentah, peencanaan produksi, dan peminjaman uang tunai. Perusahaan itu mungkin pula memperkirakan permintaan regional bagi lini produk utamanya untuk memutuskan apakah akan memulai melaksanakan distribusi regional.
2.   Pasar mana yang diukur
Ukuran pasar bergantung pada jumlah pembeli yang mungkin ada atas pasar tertentu. Para pemasar berbicara tentang:
a.    Potensi pasar.
Adalah sekumpulan konsumen yang menyatakan level minat yang memadai atas tawaran pasar tertentu.
b.   Pasar yang tersedia.
Adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, pendapat, dan akses terhadap tawaran pasar tertentu.
c.    Pasar yang terlayani atau pasar sasaran.
Adalah bagian dari pasar tersedia yang memenuhi syarat dan telah diputuskan oleh perusahaan untuk dimasuki.
d.   Pasar yang tertembus.
Adalah sekumpulan konsumen yang telah membeli produk perusahaan.
Definisi-definisi pasar diatas merupakan perangkat yang berguna untuk perencanaan pasar. Bila perusahaan itu tidak puas dengan penjualan saat ini, maka perusahaan dapat mengambil beberapa tindakan:
1.   Berusaha menarik semaki besar persentase pembeli dari pasar sasaran.
2.   Menurunkan kualifikasi calon pembeli.
3.   Megembangkan pasar yang tersedia dengan membuka jaringan distribusi dimana saja.
4.   Mereposisikan kembali perusahaan pada benak pelanggan.

H.       TINJAUAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Sistem informasi manajemen adalah proses pengumpulan, analisis, klasifikasi, menyimpan (storing), mendapatkan kembali, dan melaporkan data-data yang relevan mengenai pelanggan, pasar, saluran (channel), penjualan dan pesaing.
Tujuan dari sistem informasi manajemen (SIM) adalah member para manajer dan pengambil keputusan lainnya arus informasi yang berkelanjutan mengenai pasar, pelanggan, pesaing, dan operasi perusahaan. SIM suatu perusahaan seharusnya mencakup ruang lingkup yaitu :
1.      Agenda Subjek Informasi
Kategori
Cakupan
1.      Pasar

2.      Persaingan

3.      Mata uang asing

4.      Informasi yang memberi petunjuk


5.      Informasi sumber daya

6.      Kondisi umum
Perkiraan permintaan, perilaku konsumen, produk, saluran.
Korporasi, bisnis, fungsional strategi, perencanaan.
Neraca pembayaran, tingkat suku bunga, harapan para analisis.
Hukum, regulasi, peraturan pajak, pendapatan, deviden di Negara tuan rumah dan Negara asal.
Ketersediaan manusia, keuangan, informasi, dan sumber fisik.
Keseluruhan lingkungan sosiobudaya, politik, teknologi.



2.      Modus Scanning : Pengamatan dan Pencarian (Surveilance and Search).
Secara keseluruhan organisasi global dihadapkan dengan kebutuhan-kebutuhan berikut :
·      Sistem yang efisien dan efektif yang dapat menapis dan meyarikan sumber-sumber yang dipublikasikan dan jurnal-jurnal teknis di Negara tempat kantor pusat berada seperti halnya di seluruh Negara tempat perusahaan beroperasi atau pelanggan berada.
·      Secara harian menapis, menerjemahkan, menyarikan, meningkatkan, dan masukan informasi secara elektronik ke dalam sistem intelijen pasar.
·      Perluasan cakupan informasi terhadap wilayah dunia lainnya.
3.      Sumber Informasi Pasar
·      Manusia sebagai sumber
Sumber eksternal yang paling besar adalah eksekutif perusahaan yang ditempatkan di luar negeri dalam anak perusahaan, afiliasi, dan cabang. Para eksekutif ini kemungkinan besar akan membangun komunikasi dengan distributor, konsumen, pelanggan, pemasok, dan pejabat pemerintah.
·      Persepsi Langsung
Persepsi langsung melibatkan semua panca indera. Itu berarti penglihatan, perasaan, pendengaran, penciuman atau selera sebagai satu kesatuan untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di Negara tertentu, daripada mendapatkan informasi dari tangan kedua dengan mendengar atau membaca isu tertentu.

I.          RISET PEMASARAN GLOBAL
Cara untuk melakukan riset yaitu :
1.      Mendesain dan mengimplementasikan suatu studi dengan staf dalam perusahaan.
2.      Menggunakan perusahaan luar yang mengkhususkan diri dalam riset pemasaran.
Proses pengumpulan data dan mengubahnya ke dalam informasi yang bermanfaat dapat dibagi dalam lima tahapan dasar yaitu :
1.   Mengidentifikasi permasalahan riset.
2.   Mengembangkan rencana riset.
3.   Mengumpulkan data.
·         Data sekunder
·         Data primer dan riset survey
·         Pengambilan sample adalah pemilihan subset atau kelompok dari suatu populasi yang mewakili suatu populasi. Dua metode dasar pengambilan sampel yang dipergunakan sekarang ini adalah pengambilan sample probabilitas dan non probabilitas.
Tiga karakter kunci dari sample probabilitas menentukan ukuran sample :
Ø  Kesalahan pengambilan sample yang dimungkinkan (e).
Ø  Tingkat kepercayaan yang diinginkan dalam hasil sample. Kepercayaan biasanya dikehendaki pada tingkat 99% dan dinyatakan sebagai standar kesalahan (t).
Ø  Jumlah variasi dalam karakteristik yang diukur, yang lebih dikenal dengan standar deviasi (s).
Rumus untuk menghitung banyaknya sampel adalah :
           

4.   Menganalisis data riset.
·      Analisis pola permintaan
·      Pengukuran elastisitas pendapatan
·      Perkiraan dengan analogi
·      Analisis perbandingan
·      Analisis kelompok
5.   Menyajikan hasil penemuan.

J.          ISU – ISU TERKINI DALAM RISET PEMASARAN GLOBAL

v Kendali kantor pusat atas riset pemasaran global.
Isu penting untuk perusahaan global adalah dimana meletakkan kendali dari kemampuan organisasi riset. Perbedaan antara perusahaan multinasional, polisentris dan global, dan perusahaan geosentris mengenai isu ini sudah jelas.

v Sistem ekonomi pemasaran sebagai asset strategis.
Batas-batas antara perusahaan dunia luar menghilang perlahan-lahan dan pemasaran secara historis bertanggung jawab untuk mengelola banyak hubungan melewati batas-batas tersebut. Batas-batas antara pemasaran dan fungsi yang lain juga menghilang, sehingga menyebabkan orang berkesimpulan bahwa pengertian tradisional mengenai pemasaran sebagai bidang fungsional berbeda di dalam perusahaan menjadi suatu pandangan yang ketinggalan jaman.

K.       PENDEKATAN TERPADU UNTUK PENGUMPULAN INFORMASI.                  
Tujuan kegiatan ini yang dikenal dengan istilah inteligen terorganisasi adalah untuk mensistensi pengumpulan dan penganalisasian inteligen kompetitif agar dapat memenuhi kebutuhan organisasi secara keseluruhan.

1.   Potensi pasar wilayah
Perusahaan-perusahaan menghadapi masalah dalam memilih wilayah terbaik dan mengalokasikan anggaran pemasaran mereka secara optimal ke berbagai wilayah tersebut. Ada dua metode utama yang digunakan untuk menilai potensi pasar wilayah, yaitu metode pembentukan pasar (the market buildup method) yang digunakan khususnya oleh para perusahaan dan metode indeks berbagai faktor (the multiple factor index method) yang digunakan khususnya oleh para pemasar konsumen atau barang konsumsi.
§  Metode Pembentukan Pasar (Market Buildup Method)
Metode pembentukan pasar memerlukan pengidentifikasian seluruh calon pembeli di masing-masing pasar dan pengestimasian potensi pembelian mereka. Metode ini memberikn hasil yang akurat bila kita mempunyai daftar seluruh calon pembeli dan estimasi yang baik atas apa yang akan mereka beli. Metode yang efisien untuk mengestimasi potensi pasar wilayah adalah menggunakan Sistem SIC atau Sistem Klasifikasi Industri Standar.

§  Metode Indeks Banyak Faktor (Multiple Factor Index Method)
Seperti para pemasar bisnis, perusahaan barang konsumsi juga harus mengestimasi potensi pasar wilayah. Akan tetapi, pelanggan perusahaan konsumen jumlahnya terlalu banyak sehingga sulit di daftar. Dengan demikian, metode yang paling umum digunakan di pasar konsumen adalah metode indeks yang sederhana.
Banyak perusahaan menghitung indeks wilayah jenis lain sebagai pedoman untuk mengalokasikan sumber daya pemasaran.

L.        PENJUALAN INDUSTRI DAN PANGSA PASAR 
Selain memperkirakan potensi total dan potensi wilayah, perusahaan perlu mengetahui penjualan industri actual yang terjadi di pasarnya. Tugas itu berarti mengidentifikasi para pesaingnya dan mengestimasi penjualan mereka.
Asosiasi perdagangan industri akan sering mengumpulkan dan menerbitkan penjualan industri total, meskipun biasanya ia tidak menyusun daftar penjualan masing-masing perusahaan secara terpisah. Dengan menggunakan informasi itu, masing-masing perusahaan dapat mengevaluasi kinerjanya terhadap industri keseluruhan.
Cara lain untuk mengsetimasi penjualan adalah dengan membeli laporan dari perusahaan riset pemaran yang mengaudit penjualan total dan penjualan per merk. Audit itu dapat memberikan informasi yang berharga tentang penjualan kategori produknya secara total dan penjualannya per merk. Perusahaan tersebut dapat membandingkan kinerjanya terhadap industri total dan pesaing tertentu untuk melihat apakah ia bertambah atau kehilangan pangsa pasar.
Para pemasar barang bisnis pada umumnya lebih mengalami kesulitan dalam mengestimasi penjualan industri dan pangsa pasar. Para distributor umumnya tidak mau memberikan informasi tentang berapa banyak produk pesaing yang mereka jual. Oleh karena itu, para pemasar barang bisnis beroperasi dengan hanya sedikit pengetahuan tentang pangsa pasar yang mereka dapatkan.
M.      MENGESTIMASI PERMINTAAN YANG AKAN DATANG
Sangat sedikit produk atau jasa yang mudah untuk dibuat ramalannya. Dari yang sedikit itu umumnya adalah produk yang level atau kecenderungan absolutnya relative konstan dan yang tidak mengalami persaingan (perusahaan penyedia jasa umum) atau produk yang menghadapi persaingan yang stabil (oligopoli murni). Di kebanyakan pasar, permintaan total dan permintaan per perusahaan tidak stabil, dan ramalan yang baik menjadi faktor kunci bagi keberhasilan perusahaan. Semakin tidak stabil permintaan, semakin penting ketepatan peramalan dan semakin teliti prosedur peramalannya.
Para perusahaan umumnya menggunakan prosedur tiga tahap untuk menyiapkan ramalan penjualan. Awalnya, mereka menyiapkan ramalan perekonomian makro, lalu diikuti ramalan industri dan setelah itu diikuti oleh ramalan penjualan perusahaan. Ramalan perekonomian makro membutuhkan proyeksi tingkat inflasi, pengangguran, tingkat suku bunga, pengeluaran konsumen, investasi bisnis, pengeluaran pemerintah, ekspor neto dan variable-variabel lainnya. Hasil akhirnya adalah ramalan produk nasional bruto, yang kemudian digunakan bersama dengan indikator-indikator lingkungan lainnya untuk membuat ramalan penjualan industri. Kemudian, perusahaan menurunkan angka ramalan penjualannya dengan mengasumsikan bahwa perusahaan itu akan mendapatkan sejumlah pangsa pasar tertentu.
Para perusahaan dapat menyusun ramalan dengan cara melakukannya secara internal atau membeli ramalan dari sejumlah sumber luar seperti perusahaan riset pemasaran yang menyusun ramalan dengan mewawancarai pelanggan, distributor, dan pihak lain yang banyak pengetahuannya serta perusahaan yang spesialisasinya melakukan peramalan yang menghasilkan ramalan jangka panjang mengenai komponen-komponen lingkungan makro tertentu, seperti populasi, sumber daya alam, dan teknologi.
Seluruh ramalan dirancang berdasarkan satu diantara tiga dasar informasi. Dasar pertama­ apa yang dikatakan orang melibatkan survey atas pendapat pembeli atau sejumlah pihak yang dekat dengan mereka, seperti staf penjualan. Dasar pertama itu terdiri dari tiga metode yaitu survey atas maksud pembeli, gabungan pendapat staf penjualan dan pendapat para pakar. Perancangan ramalan berdasarkan atas apa yang dilakukan orang melibatkan metode lain, yaitu menempatkan produk ke pasar uji untuk mengukur tanggapan pembeli. Dasar terakhir apa yang dilakukan orang mencakup analisis catatan tentang perilaku pembelian di masa lalu atau penggunaan analisis deret waktu.
Ø Survey maksud pembeli
Meramal adalah seni untuk mengantisipasi apa yang mungkin dilakukan pembeli dalam kondisi tertentu. Karena perilaku pembeli sangat penting, para pembeli harus disurvei. Survey maksud pembeli sangat berguna untuk mengestimasi permintaan sejumlah produk industri, barang konsumsi tahan lama, pembelian produk yang memerlukan perencanaan sebelumnya serta produk baru. Nilai penting survey maksud pembeli meningkat asalkan biaya untuk mencapai pembeli rendah, pembelinya sedikit, pembeli mempunyai maksud yang jelas, pembeli menerapkan maksudnya dan pembeli bersedia mengungkapkan maksudnya.

Ø Gabungan pendapat tenaga penjual
Perusahaan dapat meminta para tenaga penjualnya untuk mengestimasi penjualan di masa depan. Hanya sedikit perusahaan yang menggunakan estimasi yang dibuat oleh tenaga penjualnya tanpa melakukan beberapa penyesuaian. Mereka sering tidak memperhatikan perkembangan perekonomian yang lebih besar dan tidak mengetahui bahwa rencana pemasaran perusahaan mereka akan mempengaruhi penjualan masa depan di wilayah mereka. Mereka mungkin tidak mempunyai waktu ungtuk mempersiapkan estimasi yang baik atau tidak menganggap hal tersebut sebagai usaha yang bermanfaat.
Untuk mendorong pengestimasian yang lebih baik, perusahaan itu dapat memberikan bantuan atau insentif tertentu. Sebagai contoh, perwakilan penjualan mungkin menerima catatan ramala masa lalu mereka dibandingkan dengan penjualan aktualnya dan juga penjelasan asumsi-asumsi perusahaan mengenai kecenderungan bisnis, perilaku pesaing dan rencana pemasaran.
Melibatkan tenaga penjual ke dalam peramalan akan menghasilkan sejumlah manfaat. Para perwakilan penjualan mungkin mempunyai wawasan yang lebih baik mengenai kecenderungan yang  sedeng terjadi di pasar dibandingkan sejumlah kelompok lain. Selain berpartisipasi dalam proses peramalan, para perwakilan penjualan akan mempunyai keyakinan yang lebih tinggi mengenai kuota penjualan mereka dan memperoleh insentif yang lebig besar untuk mencapainya.

Ø Pendapat pakar
Para perusahaan juga dapat memperoleh ramalan dari para pakar yang mencakup dealer, distributor, pemasok, konsultan pemasaran, dan asosiasi perdagangan. Banyak perusahaan yang membeli ramalan ekonomi dan industri dari perusahaan pembuat ramalan ekonomi yang terkenal. Kadang-kadang, para perusahaan akan mengundang sekelompok pakar untuk membuat ramalan. Para pakar tersebut saling bertukar pandangan dan menghasilkan estimasi kelompok dan seorang analis akan menggabungkan ke dalam estimasi tunggal. Alternatifnya, para pakar itu membuat sejumlah estimasi dan asumsi individual yang dikaji oleh perusahaan tersebut, kemudian direvisi. Berikutnya adalah putaran estimasi dan perbaikan metode.

Ø Analisis penjualan masa lalu
Analisis runtut waktu (time series analysis) adalah berupa penguraian runtut waktu yang lalu menjadi empat komponen (tren, siklus, musiman dan komponen tak teratur) dan memproyeksikan komponen-komponen itu ke masa depan.
Pelancaran eksponensial adalah memproyeksikan penjualan periode berikut dengan cara menggabungkan rata-rata penjualan yang lalu dan penjualan terkini dengan memberikan bobot yang lebih besar ke penjualan terkini. Analisis permintaan statistikal adalah pengukuran level dampak masing-masing dari serangkaian factor kausal (penghasilan, pengeluaran pemasaran, harga) pada level penjualannya. Akhirnya, analisis ekonometrik adalah penyusunan seperangkat persamaan yang menggambarkan sistem tertentu yang selanjutnya menghasilkan kesesuaian dengan sejumlah parameter secara statistik. 

Ø Metode uji pasar
Bila pembeli gtidak merencanakan pembeliann mereka secara seksama atau para pakar tidak tersedia atau tidak dapat diandalkan, uji pasar secara langsung perlu dilakukan. Uji pasar langsung diperlukan terutama untuk meramalkan penjualan produk baru yang sudah ada di wilayah atau saluran distribusi baru.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Lingkungan pemasaran berubah dengan  kecepatan yang semakin meningkat, sehingga dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih besar dari pada diwaktu lalu. Terjadi pergeseran yang hebat sekali : dari pemasaran lokal ke nasional dan akhirnya ke global, dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli, dari persaingan harga ke persaingan non harga. Karena perusahaan memperluas pemasaran geografis mereka, para manajer membutuhkan lebih banyak informasi secara lebih cepat. Karena pendapatan meningkat, pembeli menjadi lebih selektif dalam memilih barang. Untuk meramal tanggapan pembeli terhadap fitur, gaya, atribut lain yang berbeda- beda, penjual harus beralih ke riset pemasaran. Karena para penjual semakin banyak menggunakan merek, diferensiasi produk, iklan, dan promosi penjualan, mereka membuthkan informasi tentang efektivitas alat pemasaran mereka.
Untugnya, besarnya peningkatan kebutuhan informasi itu telah mendorong munculnya teknologi informasi baru yang mengesankan : computer, televisi kabel, mesin foto copy, mesin fax, scanner, audio dan video recorder, video disc players, CD-ROM, camcorder, ponsel dan yang paling mengagunkan adalah internet.
B.     Saran.
1.      Jangan menggunakan kalimat yang susah dipahami.
2.      Materinya sudah bagus tetapi lebih dilengkapi lagi.


DAFTAR PUSTAKA
Philip Katler. 2005. PT INDEKS kelompok Gramedia. Manajemen Pemasaran. Kelaten.
www.google.com


    


Tidak ada komentar: