BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.
Lingkungan pemasaran berubah dengan kecepatan yang semakin meningkat, sehingga
dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih besar dari pada diwaktu
lalu. Terjadi pergeseran yang hebat sekali : dari pemasaran lokal ke nasional
dan akhirnya ke global, dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli, dari
persaingan harga ke persaingan non harga. Karena perusahaan memperluas
pemasaran geografis mereka, para manajer membutuhkan lebih banyak informasi
secara lebih cepat. Karena pendapatan meningkat, pembeli menjadi lebih selektif
dalam memilih barang. Untuk meramal tanggapan pembeli terhadap fitur, gaya,
atribut lain yang berbeda- beda, penjual harus beralih ke riset pemasaran.
Karena para penjual semakin banyak menggunakan merek, diferensiasi produk,
iklan, dan promosi penjualan, mereka membuthkan informasi tentang efektivitas
alat pemasaran mereka.
B. Rumusan
Masalah.
1.2.1
Apakah komponen- komponen
sisteminformasi?
1.2.2
Bagaimana sistem pencatatan internal?
1.2.3
Bagaimana sistem intelejen pemasaran?
1.2.4
Bagaimana sistem riset pemasaran?
1.2.5
Bagaimana peramalan dan pengukuran
permintaan?
1.2.6
Bagaimana sistem pendukung keputusan
pemasaran?
1.2.7
Bagaimana peramalan dan pengukuran
permintaan?
1.2.8
Bagaimana tinjauan sistem informasi
pemasaran?
1.2.9
Bagaimana Riset pemasaran global?
1.2.10 Bagaimana
Isu – isu terkini dalam riset pemasaran global?
1.2.11 Bagaimana
Pendekatan terpadu untuk pengumpulan informasi?
1.2.12 Bagaimana
Penjualan industri dan pangsa pasar?
1.2.13 Bagaimana
Mengestimasi permintaan yang akan dating?
C. Tujuan
Masalah.
1.3.1
Mengetahui komponen – komponen sistem
informasi pemasaran modern.
1.3.2
Mengetahui sistem pencatatan internal.
1.3.3
Mengetahu sistem intelijen pemasaran.
1.3.4
Mengetahui Sistem riset pemasaran.
1.3.5
Mengatasi hambatan penggunaan riset
pemasaran
1.3.6
Mengetahui Sistem pendukung keputusan
pemasaran
1.3.7
Mengetahui Peramalan dan pengukuran
permintaan
1.3.8
Mengetahui Tinjauan sistem informasi
pemasaran
1.3.9
Mengetahui Riset pemasaran global
1.3.10 Mengetahui
Isu – isu terkini dalam riset pemasaran global
1.3.11 Mengetahui
Pendekatan terpadu untuk pengumpulan informasi.
1.3.12 Mengetahui
Penjualan industri dan pangsa pasar
1.3.13 Mengetahui
Mengestimasi permintaan yang akan datang
BAB
II
PEMBAHASAN
MENGUMPULKAN INFORMASI DAN MENGUKUR
PERMINTAAN PASAR.
SISTEM INFORMASI DAN RISET PEMASARAN
Lingkungan
pemasaran berubah dengan kecepatan yang
semakin meningkat, sehingga dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih
besar dari pada diwaktu lalu. Terjadi pergeseran yang hebat sekali : dari
pemasaran lokal ke nasional dan akhirnya ke global, dari kebutuhan pembeli ke
keinginan pembeli, dari persaingan harga ke persaingan non harga. Karena
perusahaan memperluas pemasaran geografis mereka, para manajer membutuhkan
lebih banyak informasi secara lebih cepat. Karena pendapatan meningkat, pembeli
menjadi lebih selektif dalam memilih barang. Untuk meramal tanggapan pembeli
terhadap fitur, gaya, atribut lain yang berbeda- beda, penjual harus beralih ke
riset pemasaran. Karena para penjual semakin banyak menggunakan merek,
diferensiasi produk, iklan, dan promosi penjualan, mereka membuthkan informasi
tentang efektivitas alat pemasaran mereka.
Untugnya,
besarnya peningkatan kebutuhan informasi itu telah mendorong munculnya
teknologi informasi baru yang mengesankan : computer, televisi kabel, mesin
foto copy, mesin fax, scanner, audio dan video recorder, video disc players,
CD-ROM, camcorder, ponsel dan yang paling mengagumkan adalah internet.
A. KOMPONEN
– KOMPONEN SISTEM INFORMASI PEMASARAN MODERN.
Masih banyak perusahaan yang tidak
mempunyai kecanggihan informasi. Banyak tidak mempunyai departemen riset
pemasaran. Banyak juga perusahaan yang mempunyai departemen riset pemasaran
kecil yang tugasnya terbatas pada penyusunan prakiraan rutin, analisis penjualan,
dan surve untuk kejadian tertentu. Hal ini menyebabkan manajer mengeluh karena
tidak tahu dimana informasi penting yang menentukan keberhasilan dapat
diperoleh diperusahaan itu, mendapat informasi yang terlalu banyak informasi
yang tidak dapat digunakan dan terlalu sedikit informasi yang sungguh-sungguh
mereka butuhkan, terlalu terlambat memperoleh informasi yang penting dan
meragukan akurasi informasi yang mereka terima. Di masyarakat yang mengandalkan
informasi yang seperti saat ini, perusahaan yang memiliki informasi yang lebih
unggul akan menikmati keunggulan bersaing. Perusahaan dapat memilih pasar
dengan lebih baik, mengembangkan tawaran yang lebih baik, dan melaksanakan
rencana pemasaran dengan lebih baik.
Setiap perusahaan harus mengorganisasi
dan menyebar arus informasi pemasaran yang berkesinambungan kepada para manajer
pemasarannya. Perusahaan mempelajari kebutuhan informasi para manajernya dan
merancang system informasi pemasaran (Marketing Information Sistem, MIS) untuk
memenuhi kebutuhan itu. System Informasi Pemasaran (SIP) terdiri dari orang,
peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, meyortir, menganalisis,
mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang sesuai kebutuhan, tepat
waktu, dan akurat kepada para pembuat keputusan pemasaran.
System informasi pemasaran harus
merupakan pertitik silangan antara apa yang dianggap perlu oleh manajer, apa
yang diperlukan, dan apa yang dianggap layak secara ekonomis. Untuk mengetahui
informasi Komite SIM internal dapat mewawancarai para manajer pemasaran melalui
metode cross-section, beberapa pertanyaan yang bermanfaat.
1.
Jenis keputusan apa yang secara rutin
anda buat?
2.
Jenis informasi apa yang anda perlukan
untuk membuat keputusan itu?
3.
Jenis informasi apa yang secara rutin
anda peroleh?
4.
Jenis penelitian khusus apa secara
periodic yang anda minta?
5.
Jenis informasi apa yang ingin anda
peroleh dan saat ini belum anda peroleh?
6.
Jenis informasi apa yang anda inginkan
setiap hari? Setiap minggu? Setap bulan? Setiap tahhun?
7.
Majalah dan laporan perdagangan apa yang
ingin yang ingin anda peroleh secara rutin?
8.
Topik khusus apa yang ingin anda
ketahui?
9.
Janis program analisis data apa yang
anda inginkan?
10. Sebutkan
empat perbaikan yang paling bermanfaat yang dapat dilakukan terhadap system
informasi pemasaran saat ini?
System informasi pemasaran dibentuk dari
catatan perusahaan internal, kegiatan pencarian intelejen pemasaran, riset
pemasaran, dan analisis pendukung keputusan pemasaran.
B.
SISTEM PENCATATAN INTERNAL.
Para manajer pemasaran mengandalkan
laporan internal mengenai pesanan, penjualan, harga, biaya, level persediaan,
piutang, utang, dan sebagainya. Dengan menganalisis informasi itu, para manajer
pemasaran dapat menemukan peluang dan masalah yang penting.
a.
Siklus pemesanan s.d pembayaran.
Inti
system pencatatan internal adalah siklus pemesanan sampai dengan pembayaran.
Perwakilan penjualan, pedagang perantara, dan pelanggan mengirimkan surat
pemesanan ke perusahaan. Departemen penjualan mempersiapkan faktur penjualan
dan memberikan beberapa salinannya ke berbagai departemen. Jenis barang yang
persediannya habis dipesan kembali. Jenis barang yang dikirim harus disertai
dengan dokumen pengiriman dan dokumen penagihan yang juga dibuat rangkap dan
diberikan ke berbagai departemen.
Perusahaan-
perusahaan masa kini perlu melakukan tahap- tahap itu secara cepat dan akurat.
Para pelanggan lebih menyukai perusahaan yang dapat menjajikan pengiriman
barang secara ttepat waktu.
b. System
informasi penjualan.
Para
manajer pemasaran membutuhkan laporan yang akurat dan tepat waktu mengenai
penjualan terkini. Wal-Mart, misalnya, mengetahui
penjualan masing- masing produk per toko dan per total tiap- tiap malam. Itu
memungkinkan dia mengirimkan surat pesana tiap malam kepada para pemasok untuk
mendapat pengiriman baru untuk mengganti persediaan. Wal- Mart berbagi data
penjualannya dengan para pemasok besar seperti P&G dan berharap P&G
memasok toko-toko Wal-Mart dengan tepat waktu. Wal-Mart telah mempercayakan
P&G untuk mengelolah persediannya.
Disini
ada dua perusahaan yang telah menggunakan teknologi computer untuk merancang
sistem pelaporan penjualan yang tepat dan menyeluruh yaitu Ascom Timeplex Inc
dan Montgomery Security.
c. Basis
data, gudang data, dan pengaliha data.
Perusahaan
mengorganisasi informasi mereka ke basis data- basis data pelanggan, basis data
produk, basis data penjual, dan lain- lain dan kemudian membangun data dari
basis data yang berbeda- beda, lalu perusahaan- perusahaan menyimpan data itu
kegudang data sehingga data itu mudah diakses oleh para pengambil keputusan.
Contoh perusahaan akan menilai para pelanggan yang berbeda- beda menurut waktu
terbaru, frekuensi, dan nilai moneter pembelian mereka, biasanya nilai (skor)
nya paling tinggi.dengan memperkerjakan analis yang terampil dibidang metode
statistic yang canggih, perusahaan tersebut dapat menggalih data itu dan
mengumpulkan wawasan yang segar tentang sejumlah segmen pelanggan yang disia-
siakan, tren pelanggan terkini, dan informasi bermanfaat lainnya. Informasi
pelanggan tersebut dapat dirujuk- silang dengan informasi produk dan tenaga
penjual sehingga dapat menghasilkan wawasan yang lebih dalam.
C.
SISTEM INTELIJEN PEMASARAN.
Sementara sistem pencatatan internal
memberikan data hasil (result data), sistem intelejen pemasaran memberikan data
kejadian (happenings data). Sistem intelejen pemasaran adalah seperangkat
prosedur dan sumber yang digunakan oleh para manajer untuk memperoleh masalah
harian mengenai perkembangan dilingkungan pemasaran. Para manajer pemasaran
mendapatkan intelejen pemasaran (marketing intelligence) dari membaca buku,
surat kabar, dan publikasi perdagangan. Berbicara dengan para pelanggan,
pemasok, dan distributor, serta bertemu dengan para manajer perusahaan lain.
Perusahaan dapat melakukan beberapa langkah untuk memperbaiki mutu intelejen
perusahaan.
1. Perusahaan
tersebut dapat melatih dan mendorong tenaga penjual untuk menemukan dan
melaporkan sejumlah perkembangan baru.
2. Perusahaan
tersebut dapat memotivasi para distributor, pengecer, dan perantara
pemasaran lain supaya menyampaikan informasi intelejen penting.
3. Perusahaan
dapat mengumpulkan intelegen persaingan (informasi penting dibidang
persaingan) dengan membeli produk para pesaing; mengikuti open house, dan
pameran dagang; membaca laporan yang dipublikasikan pesaing; menghadiri pertemuan
para pemegang saham; berbicara kepada para karyawan, deler, distributor,
pemasok, dan agen pengangkut; mengumpulkan iklan para pesaing; dan membaca
cerita baru tentang para pesaing di Internet.
4. Perusahaan
dapat membentuk panel penasehat pelanggan yang terdiri dari pelanggan
perwakilan para penjualan atau pelanggan terbesar perusahaan atau pelanggan
yang paling blak- blakan atau pelanggan yang paling canggih.
5. Perusahaan
dapat membeli informasi dari para pemasok luar seperti A.C. Nielsen
Company dan Information Resources, Inc.
6. Beberapa
perusahaan mempergilirkan intelejen pemasaran. Stafnya mengamati
intelejen dan jumlah public utama, mengikhtisar berita yang releva, dan
penyebaran majalah berita ke para manajamen pemasaran. Staf tersebut membuat
mengumpulkan dan membuat file atas informasi yang relevan serta membantu para
manajer untuk mengevaluasi informasi
baru.
D. SISTEM
RISET PEMASARAN.
Riset pemasaran sebagai perancang,
pengumpul, analis, dan pelaporan data dan temuan secara sistematis yang relevan
dengan situasi pemasaran tertentu tertentu yang dihadapi perusahaan.
a. Penyedia
jasa riset pemasaran.
Perusahaan
dapat memperoleh sistem pemasaran melalui berbagai cara. Kebanyakan perusahaan
besar mempunyai departemen risiseet pemasaran tersendiri.
Perusahaan-
perusahaan kecil dapat menyewa jasa perusahaan riset pemasaran atau melakukan
riset dengan cara yang kreatif dan biaya yang terjangkau, seperti berikut :
1. Menugaskan
mahasiswa atau dosen perguruan tinggi untuk merancang dan dan menjalankan
proyek sistem pemasaran.
2. Menggunakan
internet : perusahaan dapat mengumpulkan informasi yang banyak sekali dengan
biaya sangat kecil.
3. Mengamati
para pesaing : banyak perusahaan kecil yang secara rutin mengunjungi para
pesaing- pesaingnya.
Perusahaan
biasanya menganggarkan riset pemasaran sekitar 1% sampai 2% dari penjual
tahunan perusahaan itu. Persentase yang besar dihabiskan untuk membeli jasa
dari luar perusahaan. Perusahaan riset pemasaran terbagi menjadi tiga kelompok:
1. Perusahaan
riset jasa – sindikasih : perusahaan- perusahaan ini mengumpulkan informasi perdagangan
dan konsumen yang kemudian dijual dengan menggunakan uang jasa (fee).
Contoh Nielsen Media Research, SAMI/ Burke.
2. Perusahaan
riset pemasaran sesuasi pesanan : perusahan- perusahan ini dipakai untuk menghasilkan
riset khusus. Mereka merancang penelitian itu dan melaporkanhasil-hasil
temuannya.
3. Perusahaan
riset pemasaran lini- terspesialisasi : perusahaan ini member jasa riset
yang terspesialisasi. Contoh terbaik adalah perusahaan jasa lapangan, yang
menjual jasa wawancara di lapangan kepada perusahaan lain.
b. Proses
riset pemasaran.
Riset
pemasaran yang efektif melibatkan lima langkah :
1. Mendefinisikan
masalah, alternatife keputusan, dan tujuan riset.
Manajer pemasaran hars
berhati- hati agar tidak mendefinisikan suatu masalah terlalu luas atau terlalu
sempit kepada perisetan pemasaran. Manajer pemasaran
yang memerintah riset pemasaran dengan mengatakan “selidiki segala hal yang
dapat kamu ketahui mengenai kebutuhan penumpang pesawat kelas satu,” akan
mengumpulkan banyak informasi yang tidak diperlukan. Sama halnya, manajer
pemasaran yang mengatakan, “selidiki apakah cukup banyak penumpang penerbangan
B747 yang terbang langsung antara Chicagoo dan Tokyo akan bersedia membayar $25
untuk sambungan internet itu sehingga American Airlines dapat mencapai titik
impas atas biaya (harga pokok) penawaran layanan itu,” memandang masalah itu
terlalu sempit. Periset pemasaran bahkan dapat mengajukan pertanyaan: “mengapa
hubungan internet harus diberi harga $25 dan bukan $0, $50, atau harga lain?
Mengapa America Airlines harus impas atas biaya layanan tersebut, khususnya
jika layanan itu menarik pengguna baru AA?”
Tidak semua proyek
riset dapat dibuat sekhusus atau serinci itu. Sebagian riset bersifat ekplorasi
– sasarannya mengumpulkan data pendahuluan untuk mengetahui sifat riil masalah
tertentu dan memberikan saran penyelesaian atau gagasan baru. Sebagian riset
berfikir deskriktif – riset itu berusaha memastikan besaran tertentu, seperti
berapa banyak penumpang kelas satu yang akan membeli layanan Internet seharga
$25 dalam penerbangan. Sebagaian riset bersifat kausal – tujuannya untuk
menguji hubungan sebab akibat.
2. Menyusun
Rencana Riset.
Tahap
kedua riset pemasaran mengharuskan penyusunan rancangan yang paling efisien
untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran tersebut perlu
mengetahui biaya rencana riset tersebut sebelum menyetujuinya. Perancangan
rencana riset membutuhkan keputusan tentang sumber data, pendekatan riset,
instrument riset, rencana pengambilan sampel dan metode kontak.
Sumber
Data Periset dapat mengumpulkan data sekunder, data primer, atau keduanya. Data
sekunder adalah data yang dikumpulkan untuk maksud lain dan data itu telah ada
di tempat tertentu. Data primer adalah data segar yang dikumpulkan untuk maksud
tertentu atau untuk proyek riset tertentu.
Para
periset biasanya memulai penelitian mereka dengan mengkaji data sekunder untuk
melihat apakah masalah mereka dapat diselesaikan sebagian atau seluruhnya tanpa
pengumpulan data primer yang memerlukan biaya tinggi.
Bila
data yang diperlukan tidak tersedia, atau data yang tersedia sudah ketinggalan
zaman, tidak akurat, tidak lengkap, atau tidak dapat diandalkan, periset
tersebut harus mengumpulkan data primer. Kebanyakan proyek riset pemasaran
memerlukan pengumpulan sejumlah data primer. Prosedur normalnya adalah
mengadakan wawancara dengan sejumlah orang secara individual atau dalam
kelompok untuk memperoleh pengertian tentang bagaimana perasaan orang tersebut
terhadap topic yang ditanyakan, dan kemudian menyusun instrument riset formal
memastikan kebenarannya dan membawanya ke lapangan.
Pendekatan
Riset Data Primer dapat dikumpulkan dengan beberapa cara melalui:
1. Riset
observasi
Data segar dapat dikumpulkan dengan
mengamati para pelaku dan keadaan yang relevan.
2. Riset
kelompok focus
Kelompok focus adalah kumpulan dari 6-10
orang yang diundang untuk menghabiskan waktu beberapa jam bersama dengan orang
moderator terlatih untuk membahas produk, jasa (layanan), organisasi, atau
entitas pemasaran lainnya.
3. Riset
survey
Survei
paling sesuai untuk riset deskriptif. Perusahaan mengadakan survey untuk
mempelajari pengetahuan, keyakinan, dan kepuasan orang serta untuk mengukur
besarannya dalam populasi secara umum.
4. Data
perilaku
Para pelanggan meninggalkan jejak
perilaku pembelian mereka pada data pelarikan di toko, pembelian melalui
catalog, dan basis data pelanggan.
5. Data
eksperimen
Riset eksperimen adalah untuk menangkap
hubungan sebab akibat dengan menghilangkan penjelasan yang semrawut tentang
hasil pengamatan.
3. Mengumpulkan
informasi
Tahap
pengumpulan data umumnya merupakan tahap yang paling mahal dan paling sering
terjadi kesalahan. Namun, metode pengumpulan data berkembang dengan cepat berkat
computer dan sarana telekomunikasi. Beberapa perusahaan riset melakukan
wawancara dari lokasi yang terpusat.
4. Menganalisis informasi
Langkah
selanjutnya dalam proses riset pemasaran adalah menyaring temuan-temuan yang
berguna dari data yang dikumpulkan. Peneliti mentabulasi dan membuat distribusi
frekuensinya. Peneliti juga menerapkan sejumlah teknik statistik dan model
keputusan yang lebih canggih dengan harapan dapat memperoleh temuan tambahan.
5. Menyajikan hasil temuan
Peneliti
harus menyajikan temuan-temuan mereka yang relevan dengan keputusan pemasaran
utama yang dihadapi manajemen.
6. Mengambil
keputusan
Para
manajer yang mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya. Mereka tahu
bahwa temuan-temuan itu bisa mengalami berbagai kesalahan.
E.
MENGATASI HAMBATAN PENGGUNAAN RISET
PEMASARAN
Walaupum
pemasaran tumbuh pesat, banyak perusahaan yang masih saja gagal memanfaatkan
secara memadai atau tepat, karena beberapa alasan:
1. Konsepsi
riset pemasaran yang sempit.
Banyak
manajer memandang riset pemasaran hanya sebagai operasi pencarian fakta.
Sebagai akibatnya, bila fakta hasil tremuan itu ternyata tidak berguna,
pendapat manjemen mengenai keterbatasan manfaat riset pemasaran makin menguat.
2. Periset
pemasaran yang tidak cakap.
Manajer
mempekerjakan periset pemasaran yang agak kurang cakap, serta pelatihan yang
lemah dan ketidakadaan kreatifitas menyebabkan hasil kerja peneliti itu kurang
mengesankan. Hasil yang mengecewakan itu menambah kuat prasangka buruk
manajemen terhadap riset pemasaran.
3. Kurangbaik
dalam menempatkan masalah.
4. Hail
temuan riset pemasaran tang terlambat da terkadang salah.
Para
manajer menginginkan hasil yang akurat dan konklusif. Mereka mungkin
minginginkan hasilnya besok. Namun riset pemasaran yang baik perlu waktu dan
uang (biaya). Para manajer kecewa bila riset pemasaran terlalu mahal atau
memakan terlalu banyak waktu.
5. Perbedaan
kepribadian dan penyajian.
Perbedaan
antara gaya manajer lini (manajer fungsional) dan periset pemasaran sering
menghambat terciptanya hubungan yang produktif. Tetapi, dalam perusahaan yang
lebih progresif, semakin banyak para periset pemasaran dimasukkan sebagai
anggota tim manajeman produk, akan berpengaruh atas strategi pemasaran terus
bertambah.
F.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMASARAN
Sistem
pendukung keputusan pemasaran sebagai pengumpulan data, system, peralatan, dan
teknik yang terkoordinasi tertentu untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan
informasi relevan yang diperoleh dari bisnis dan lingkungan serta mengubahnya
menjadi dasar bagi tindakan pemasaran.
Sekali
setahun, Marketing News menaftar ratusa program perangkat lunak pemasaran dan
penjualan terkini yang membantu dalam merancang riset pemasaran, menentukan
segmen pasar, menetapkan harga dan anggaran iklan, menganalisis media, dan merencanakan
kegiatan staf penjualan secara aktif.
G. PERAMALAN
DAN PENGUKURAN PERMINTAAN
Salah
satu alas an utama perusahaan untuk melakukan riset pemasaran adalah untuk
mengidentifikasi peluang pasar. Setelah riset itu selesai, peusahaan harus
mengukur dan memperkirakan ukuran, pertumbuhan, dan potensi laba tiap-tiap
peluang pasar.
Ramalan
penjualan didasarkan pada estimasi permintaan. Para manajer perlu
mendefinisikan dengan hati-hati apa yang mereka maksudkan dengan permintaan
pasar.
1. Ukuran
permintaan pasar
Perusahaan
mingkin memperkirakan permintaan jangka pendek produk tertentu dengan tujuan
untuk pemasaran bahan mentah, peencanaan produksi, dan peminjaman uang tunai.
Perusahaan itu mungkin pula memperkirakan permintaan regional bagi lini produk
utamanya untuk memutuskan apakah akan memulai melaksanakan distribusi regional.
2. Pasar
mana yang diukur
Ukuran
pasar bergantung pada jumlah pembeli yang mungkin ada atas pasar tertentu. Para
pemasar berbicara tentang:
a. Potensi
pasar.
Adalah sekumpulan
konsumen yang menyatakan level minat yang memadai atas tawaran pasar tertentu.
b. Pasar
yang tersedia.
Adalah sekumpulan
konsumen yang mempunyai minat, pendapat, dan akses terhadap tawaran pasar
tertentu.
c. Pasar
yang terlayani atau pasar sasaran.
Adalah bagian dari
pasar tersedia yang memenuhi syarat dan telah diputuskan oleh perusahaan untuk
dimasuki.
d. Pasar
yang tertembus.
Adalah sekumpulan konsumen yang
telah membeli produk perusahaan.
Definisi-definisi
pasar diatas merupakan perangkat yang berguna untuk perencanaan pasar. Bila
perusahaan itu tidak puas dengan penjualan saat ini, maka perusahaan dapat
mengambil beberapa tindakan:
1. Berusaha
menarik semaki besar persentase pembeli dari pasar sasaran.
2. Menurunkan
kualifikasi calon pembeli.
3. Megembangkan
pasar yang tersedia dengan membuka jaringan distribusi dimana saja.
4. Mereposisikan
kembali perusahaan pada benak pelanggan.
H. TINJAUAN
SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Sistem informasi
manajemen adalah proses pengumpulan, analisis, klasifikasi, menyimpan
(storing), mendapatkan kembali, dan melaporkan data-data yang relevan mengenai
pelanggan, pasar, saluran (channel), penjualan dan pesaing.
Tujuan dari sistem
informasi manajemen (SIM) adalah member para manajer dan pengambil keputusan
lainnya arus informasi yang berkelanjutan mengenai pasar, pelanggan, pesaing,
dan operasi perusahaan. SIM suatu perusahaan seharusnya mencakup ruang lingkup
yaitu :
1. Agenda
Subjek Informasi
Kategori
|
Cakupan
|
1.
Pasar
2.
Persaingan
3.
Mata uang asing
4.
Informasi yang memberi petunjuk
5.
Informasi sumber daya
6.
Kondisi umum
|
Perkiraan
permintaan, perilaku konsumen, produk, saluran.
Korporasi,
bisnis, fungsional strategi, perencanaan.
Neraca
pembayaran, tingkat suku bunga, harapan para analisis.
Hukum,
regulasi, peraturan pajak, pendapatan, deviden di Negara tuan rumah dan
Negara asal.
Ketersediaan
manusia, keuangan, informasi, dan sumber fisik.
Keseluruhan
lingkungan sosiobudaya, politik, teknologi.
|
2. Modus
Scanning : Pengamatan dan Pencarian (Surveilance and Search).
Secara keseluruhan
organisasi global dihadapkan dengan kebutuhan-kebutuhan berikut :
· Sistem
yang efisien dan efektif yang dapat menapis dan meyarikan sumber-sumber yang
dipublikasikan dan jurnal-jurnal teknis di Negara tempat kantor pusat berada
seperti halnya di seluruh Negara tempat perusahaan beroperasi atau pelanggan
berada.
· Secara
harian menapis, menerjemahkan, menyarikan, meningkatkan, dan masukan informasi
secara elektronik ke dalam sistem intelijen pasar.
· Perluasan
cakupan informasi terhadap wilayah dunia lainnya.
3. Sumber
Informasi Pasar
· Manusia
sebagai sumber
Sumber eksternal yang
paling besar adalah eksekutif perusahaan yang ditempatkan di luar negeri dalam
anak perusahaan, afiliasi, dan cabang. Para eksekutif ini kemungkinan besar
akan membangun komunikasi dengan distributor, konsumen, pelanggan, pemasok, dan
pejabat pemerintah.
· Persepsi
Langsung
Persepsi langsung
melibatkan semua panca indera. Itu berarti penglihatan, perasaan, pendengaran,
penciuman atau selera sebagai satu kesatuan untuk mengetahui apa yang sedang
terjadi di Negara tertentu, daripada mendapatkan informasi dari tangan kedua
dengan mendengar atau membaca isu tertentu.
I.
RISET PEMASARAN GLOBAL
Cara untuk melakukan
riset yaitu :
1. Mendesain
dan mengimplementasikan suatu studi dengan staf dalam perusahaan.
2. Menggunakan
perusahaan luar yang mengkhususkan diri dalam riset pemasaran.
Proses
pengumpulan data dan mengubahnya ke dalam informasi yang bermanfaat dapat
dibagi dalam lima tahapan dasar yaitu :
1. Mengidentifikasi
permasalahan riset.
2. Mengembangkan
rencana riset.
3. Mengumpulkan
data.
·
Data sekunder
·
Data primer dan riset survey
·
Pengambilan sample adalah pemilihan
subset atau kelompok dari suatu populasi yang mewakili suatu populasi. Dua
metode dasar pengambilan sampel yang dipergunakan sekarang ini adalah
pengambilan sample probabilitas dan non probabilitas.
Tiga
karakter kunci dari sample probabilitas menentukan ukuran sample :
Ø Kesalahan
pengambilan sample yang dimungkinkan (e).
Ø Tingkat
kepercayaan yang diinginkan dalam hasil sample. Kepercayaan biasanya
dikehendaki pada tingkat 99% dan dinyatakan sebagai standar kesalahan (t).
Ø Jumlah
variasi dalam karakteristik yang diukur, yang lebih dikenal dengan standar
deviasi (s).
Rumus untuk menghitung banyaknya sampel
adalah :
4. Menganalisis
data riset.
· Analisis
pola permintaan
· Pengukuran
elastisitas pendapatan
· Perkiraan
dengan analogi
· Analisis
perbandingan
· Analisis
kelompok
5. Menyajikan
hasil penemuan.
J.
ISU – ISU TERKINI DALAM RISET PEMASARAN
GLOBAL
v Kendali
kantor pusat atas riset pemasaran global.
Isu penting untuk perusahaan global adalah dimana
meletakkan kendali dari kemampuan organisasi riset. Perbedaan antara perusahaan
multinasional, polisentris dan global, dan perusahaan geosentris mengenai isu
ini sudah jelas.
v Sistem
ekonomi pemasaran sebagai asset strategis.
Batas-batas antara perusahaan dunia luar menghilang
perlahan-lahan dan pemasaran secara historis bertanggung jawab untuk mengelola
banyak hubungan melewati batas-batas tersebut. Batas-batas antara pemasaran dan
fungsi yang lain juga menghilang, sehingga menyebabkan orang berkesimpulan
bahwa pengertian tradisional mengenai pemasaran sebagai bidang fungsional
berbeda di dalam perusahaan menjadi suatu pandangan yang ketinggalan jaman.
K. PENDEKATAN
TERPADU UNTUK PENGUMPULAN INFORMASI.
Tujuan
kegiatan ini yang dikenal dengan istilah inteligen terorganisasi adalah untuk
mensistensi pengumpulan dan penganalisasian inteligen kompetitif agar dapat
memenuhi kebutuhan organisasi secara keseluruhan.
1. Potensi
pasar wilayah
Perusahaan-perusahaan
menghadapi masalah dalam memilih wilayah terbaik dan mengalokasikan anggaran
pemasaran mereka secara optimal ke berbagai wilayah tersebut. Ada dua metode
utama yang digunakan untuk menilai potensi pasar wilayah, yaitu metode
pembentukan pasar (the market buildup
method) yang digunakan khususnya oleh para perusahaan dan metode indeks
berbagai faktor (the multiple factor
index method) yang digunakan khususnya oleh para pemasar konsumen atau
barang konsumsi.
§ Metode
Pembentukan Pasar (Market Buildup Method)
Metode pembentukan
pasar memerlukan pengidentifikasian seluruh calon pembeli di masing-masing pasar
dan pengestimasian potensi pembelian mereka. Metode ini memberikn hasil yang
akurat bila kita mempunyai daftar seluruh calon pembeli dan estimasi yang baik
atas apa yang akan mereka beli. Metode yang efisien untuk mengestimasi potensi
pasar wilayah adalah menggunakan Sistem SIC atau Sistem Klasifikasi Industri
Standar.
§ Metode
Indeks Banyak Faktor (Multiple Factor Index Method)
Seperti para pemasar
bisnis, perusahaan barang konsumsi juga harus mengestimasi potensi pasar
wilayah. Akan tetapi, pelanggan perusahaan konsumen jumlahnya terlalu banyak
sehingga sulit di daftar. Dengan demikian, metode yang paling umum digunakan di
pasar konsumen adalah metode indeks yang sederhana.
Banyak perusahaan
menghitung indeks wilayah jenis lain sebagai pedoman untuk mengalokasikan
sumber daya pemasaran.
L.
PENJUALAN INDUSTRI DAN PANGSA PASAR
Selain
memperkirakan potensi total dan potensi wilayah, perusahaan perlu mengetahui
penjualan industri actual yang terjadi di pasarnya. Tugas itu berarti
mengidentifikasi para pesaingnya dan mengestimasi penjualan mereka.
Asosiasi
perdagangan industri akan sering mengumpulkan dan menerbitkan penjualan
industri total, meskipun biasanya ia tidak menyusun daftar penjualan
masing-masing perusahaan secara terpisah. Dengan menggunakan informasi itu,
masing-masing perusahaan dapat mengevaluasi kinerjanya terhadap industri
keseluruhan.
Cara
lain untuk mengsetimasi penjualan adalah dengan membeli laporan dari perusahaan
riset pemaran yang mengaudit penjualan total dan penjualan per merk. Audit itu
dapat memberikan informasi yang berharga tentang penjualan kategori produknya
secara total dan penjualannya per merk. Perusahaan tersebut dapat membandingkan
kinerjanya terhadap industri total dan pesaing tertentu untuk melihat apakah ia
bertambah atau kehilangan pangsa pasar.
Para
pemasar barang bisnis pada umumnya lebih mengalami kesulitan dalam mengestimasi
penjualan industri dan pangsa pasar. Para distributor umumnya tidak mau
memberikan informasi tentang berapa banyak produk pesaing yang mereka jual.
Oleh karena itu, para pemasar barang bisnis beroperasi dengan hanya sedikit
pengetahuan tentang pangsa pasar yang mereka dapatkan.
M. MENGESTIMASI
PERMINTAAN YANG AKAN DATANG
Sangat
sedikit produk atau jasa yang mudah untuk dibuat ramalannya. Dari yang sedikit
itu umumnya adalah produk yang level atau kecenderungan absolutnya relative
konstan dan yang tidak mengalami persaingan (perusahaan penyedia jasa umum)
atau produk yang menghadapi persaingan yang stabil (oligopoli murni). Di
kebanyakan pasar, permintaan total dan permintaan per perusahaan tidak stabil,
dan ramalan yang baik menjadi faktor kunci bagi keberhasilan perusahaan.
Semakin tidak stabil permintaan, semakin penting ketepatan peramalan dan
semakin teliti prosedur peramalannya.
Para
perusahaan umumnya menggunakan prosedur tiga tahap untuk menyiapkan ramalan
penjualan. Awalnya, mereka menyiapkan ramalan perekonomian makro, lalu diikuti
ramalan industri dan setelah itu diikuti oleh ramalan penjualan perusahaan.
Ramalan perekonomian makro membutuhkan proyeksi tingkat inflasi, pengangguran,
tingkat suku bunga, pengeluaran konsumen, investasi bisnis, pengeluaran
pemerintah, ekspor neto dan variable-variabel lainnya. Hasil akhirnya adalah
ramalan produk nasional bruto, yang kemudian digunakan bersama dengan
indikator-indikator lingkungan lainnya untuk membuat ramalan penjualan
industri. Kemudian, perusahaan menurunkan angka ramalan penjualannya dengan
mengasumsikan bahwa perusahaan itu akan mendapatkan sejumlah pangsa pasar
tertentu.
Para
perusahaan dapat menyusun ramalan dengan cara melakukannya secara internal atau
membeli ramalan dari sejumlah sumber luar seperti perusahaan riset pemasaran
yang menyusun ramalan dengan mewawancarai pelanggan, distributor, dan pihak
lain yang banyak pengetahuannya serta perusahaan yang spesialisasinya melakukan
peramalan yang menghasilkan ramalan jangka panjang mengenai komponen-komponen
lingkungan makro tertentu, seperti populasi, sumber daya alam, dan teknologi.
Seluruh
ramalan dirancang berdasarkan satu diantara tiga dasar informasi. Dasar pertama
apa
yang dikatakan orang melibatkan survey atas pendapat pembeli atau
sejumlah pihak yang dekat dengan mereka, seperti staf penjualan. Dasar pertama
itu terdiri dari tiga metode yaitu survey atas maksud pembeli, gabungan pendapat
staf penjualan dan pendapat para pakar. Perancangan ramalan berdasarkan atas
apa yang dilakukan orang melibatkan metode lain, yaitu menempatkan produk ke
pasar uji untuk mengukur tanggapan pembeli. Dasar terakhir apa yang dilakukan orang mencakup
analisis catatan tentang perilaku pembelian di masa lalu atau penggunaan
analisis deret waktu.
Ø Survey
maksud pembeli
Meramal
adalah seni untuk mengantisipasi apa yang mungkin dilakukan pembeli dalam
kondisi tertentu. Karena perilaku pembeli sangat penting, para pembeli harus
disurvei. Survey maksud pembeli sangat berguna untuk mengestimasi permintaan
sejumlah produk industri, barang konsumsi tahan lama, pembelian produk yang
memerlukan perencanaan sebelumnya serta produk baru. Nilai penting survey
maksud pembeli meningkat asalkan biaya untuk mencapai pembeli rendah,
pembelinya sedikit, pembeli mempunyai maksud yang jelas, pembeli menerapkan
maksudnya dan pembeli bersedia mengungkapkan maksudnya.
Ø Gabungan
pendapat tenaga penjual
Perusahaan
dapat meminta para tenaga penjualnya untuk mengestimasi penjualan di masa
depan. Hanya sedikit perusahaan yang menggunakan estimasi yang dibuat oleh
tenaga penjualnya tanpa melakukan beberapa penyesuaian. Mereka sering tidak
memperhatikan perkembangan perekonomian yang lebih besar dan tidak mengetahui
bahwa rencana pemasaran perusahaan mereka akan mempengaruhi penjualan masa
depan di wilayah mereka. Mereka mungkin tidak mempunyai waktu ungtuk
mempersiapkan estimasi yang baik atau tidak menganggap hal tersebut sebagai
usaha yang bermanfaat.
Untuk
mendorong pengestimasian yang lebih baik, perusahaan itu dapat memberikan
bantuan atau insentif tertentu. Sebagai contoh, perwakilan penjualan mungkin
menerima catatan ramala masa lalu mereka dibandingkan dengan penjualan
aktualnya dan juga penjelasan asumsi-asumsi perusahaan mengenai kecenderungan
bisnis, perilaku pesaing dan rencana pemasaran.
Melibatkan
tenaga penjual ke dalam peramalan akan menghasilkan sejumlah manfaat. Para
perwakilan penjualan mungkin mempunyai wawasan yang lebih baik mengenai
kecenderungan yang sedeng terjadi di
pasar dibandingkan sejumlah kelompok lain. Selain berpartisipasi dalam proses
peramalan, para perwakilan penjualan akan mempunyai keyakinan yang lebih tinggi
mengenai kuota penjualan mereka dan memperoleh insentif yang lebig besar untuk
mencapainya.
Ø Pendapat
pakar
Para
perusahaan juga dapat memperoleh ramalan dari para pakar yang mencakup dealer,
distributor, pemasok, konsultan pemasaran, dan asosiasi perdagangan. Banyak
perusahaan yang membeli ramalan ekonomi dan industri dari perusahaan pembuat
ramalan ekonomi yang terkenal. Kadang-kadang, para perusahaan akan mengundang
sekelompok pakar untuk membuat ramalan. Para pakar tersebut saling bertukar
pandangan dan menghasilkan estimasi kelompok dan seorang analis akan
menggabungkan ke dalam estimasi tunggal. Alternatifnya, para pakar itu membuat
sejumlah estimasi dan asumsi individual yang dikaji oleh perusahaan tersebut,
kemudian direvisi. Berikutnya adalah putaran estimasi dan perbaikan metode.
Ø Analisis
penjualan masa lalu
Analisis
runtut waktu (time series analysis) adalah berupa penguraian runtut waktu yang
lalu menjadi empat komponen (tren, siklus, musiman dan komponen tak teratur)
dan memproyeksikan komponen-komponen itu ke masa depan.
Pelancaran eksponensial
adalah memproyeksikan penjualan periode berikut dengan cara menggabungkan
rata-rata penjualan yang lalu dan penjualan terkini dengan memberikan bobot
yang lebih besar ke penjualan terkini. Analisis
permintaan statistikal adalah pengukuran level dampak masing-masing dari
serangkaian factor kausal (penghasilan, pengeluaran pemasaran, harga) pada
level penjualannya. Akhirnya, analisis
ekonometrik adalah penyusunan seperangkat persamaan yang menggambarkan
sistem tertentu yang selanjutnya menghasilkan kesesuaian dengan sejumlah
parameter secara statistik.
Ø Metode
uji pasar
Bila
pembeli gtidak merencanakan pembeliann mereka secara seksama atau para pakar
tidak tersedia atau tidak dapat diandalkan, uji pasar secara langsung perlu
dilakukan. Uji pasar langsung diperlukan terutama untuk meramalkan penjualan
produk baru yang sudah ada di wilayah atau saluran distribusi baru.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan
pemasaran berubah dengan kecepatan yang
semakin meningkat, sehingga dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih
besar dari pada diwaktu lalu. Terjadi pergeseran yang hebat sekali : dari
pemasaran lokal ke nasional dan akhirnya ke global, dari kebutuhan pembeli ke
keinginan pembeli, dari persaingan harga ke persaingan non harga. Karena perusahaan
memperluas pemasaran geografis mereka, para manajer membutuhkan lebih banyak
informasi secara lebih cepat. Karena pendapatan meningkat, pembeli menjadi
lebih selektif dalam memilih barang. Untuk meramal tanggapan pembeli terhadap
fitur, gaya, atribut lain yang berbeda- beda, penjual harus beralih ke riset
pemasaran. Karena para penjual semakin banyak menggunakan merek, diferensiasi
produk, iklan, dan promosi penjualan, mereka membuthkan informasi tentang
efektivitas alat pemasaran mereka.
Untugnya,
besarnya peningkatan kebutuhan informasi itu telah mendorong munculnya
teknologi informasi baru yang mengesankan : computer, televisi kabel, mesin
foto copy, mesin fax, scanner, audio dan video recorder, video disc players,
CD-ROM, camcorder, ponsel dan yang paling mengagunkan adalah internet.
B. Saran.
1.
Jangan menggunakan kalimat yang susah
dipahami.
2.
Materinya sudah bagus tetapi lebih
dilengkapi lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Philip
Katler. 2005. PT INDEKS kelompok Gramedia. Manajemen Pemasaran. Kelaten.
www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar